Kamis 15 Sep 2022 15:18 WIB

Konsumsi Pertamax dan Pertalite di Semarang Turun Usai Harga Naik

Penurunan konsumen BBM jenis Pertamax Series mencapai 30,5 persen.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite, ilustrasi. Konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Series di Kabupaten Semarang menurun sejak Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas melayani pengisian BBM jenis Pertalite, ilustrasi. Konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Series di Kabupaten Semarang menurun sejak Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Series di Kabupaten Semarang menurun sejak Pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, beberapa waktu lalu. Berdasarkan pantauan di 37 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di wilayah Kabupaten Semarang terungkap penurunan konsumen BBM jenis Pertamax Series mencapai 30,5 persen.

Penurunan itu bukan berarti konsumen berpindah ke Pertalite. Hal itu karena konsumsi Pertalite di Kabupaten Semarang juga mengalami penurunan.

 

"Konsumsi Pertalite mengalami  penurunan hingga 15,9 persen," kata Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, Kamis (15/9/2022).

 

Menurut Brasto, pascapengumuman penyeseuaian harga BBM beberapa waktu lalu, hampir seluruh SPBU di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah mengalami tren perubahan konsumsi BBM, baik untuk produk Pertamax Series maupun Dex Series.

 

Rata- rata konsumsi harian BBM nonsubsidi jenis Pertamax di Kabupaten Semarang cenderung turun sebanyak 30,5 persen. Jumlah ini berdasarkan monitoring di  37 titik SPBU dari rentang waktu 24 Agustus sampai 13 September 2022.

 

Sedangkan untuk konsumsi Pertalite juga terpantau mengalami penurunan hingga 15,9 persen. Hal yang sama juga terjadi pada konsumsi BBM jenis solar juga mengalami penurunan sebanyak 19,4 persen.

 

Namun demikian, lanjutnya, untuk konsumsi BBM jenis Pertamax Turbo justru mengalami peningkatan konsumsi harian. "Rata-rata prningkatan konsumsi BBM jenis Pertamax Turbo melonjak hingga 200 persen," ujarnya.

 

Terkait hal ini, Brasto belum dapat memastikan jenis kendaraan yang mendominasi konsumsi Pertamax Turbo ini.  Karena petugas SPBU  tidak melakukan pencatatan terhadap konsumen pada BBM nonsubsidi.

 

Meskipun demikian, ia menjelaskan bahwa faktor meningkat pesatnya konsumen Pertamax Turbo tersebut diperkirakan karena harganya yang sudah diturunkan sebelumnya hingga kemudian sangat diminati masyarakat. Karena BBM nonsubsidi ini  sebelumnya telah ada penyesuaian harga dari Rp 17.900 per liter menjadi Rp 15.900 per liter. Sehingga, harga tersebut tidak terpaut banyak dengan harga Pertamax yang saat ini Rp 14.500.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement