Kamis 15 Sep 2022 10:16 WIB

Erick Thohir Minta Pekerja Migran Indonesia Dilindungi, Bukan Jadi Sapi Perah

Erick ingin pekerja migran di luar negeri dihormati sebagai bangsa, bukan sapi perah

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Christiyaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir ingin pekerja migran di luar negeri dihormati sebagai bangsa, bukan sebagai sapi perah. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir ingin pekerja migran di luar negeri dihormati sebagai bangsa, bukan sebagai sapi perah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengucapkan selamat untuk 975 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah melewati rangkaian pelatihan. Ia menyatakan para PMI ini adalah orang-orang terpilih yang siap berangkat dan berkarya di negara tujuan masing-masing, khususnya Taiwan dan Korea Selatan.

Erick juga meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk melindungi tenaga kerja Indonesia di luar negeri. “Kami ingin pekerja migran di luar negeri dihormati sebagai bangsa, bukan sebagai sapi perah. Untuk itu saya mendorong Pak Benny (Kepala BP2MI) untuk merajut bagaimana ketenagakerjaan ini harus dilindungi,” ujar Erick saat memberikan pengarahan kepada Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di Cibubur, Senin (12/9/2022).

Baca Juga

Erick melanjutkan, negara hadir melalui BUMN untuk mendukung dan melindungi PMI. Antara lain dengan pelayanan perbankan, KUR, fast track, serta lounge nyaman di bandara-bandara Angkasa Pura II.

Kepada PMI, Erick berpesan saat nanti bekerja di luar negeri. Pertama, PMI harus bisa beradaptasi dengan budaya dan bahasa negara yang akan dituju serta harus terus meningkatkan kapabilitas. Kedua, PMI harus terus menjaga hubungan dengan keluarga. Di era yang luar biasa saat ini, tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara.

"Ketiga ini sekarang negara hadir untuk PMI. Jadi saat terjadi sesuatu di luar negeri maka PMI bisa lapor ke Perwakilan RI terdekat, BP2MI, atau bahkan ke perwakilan BUMN di luar negeri," ucap Erick.

Erick berharap para PMI bisa pergi bekerja dalam keadaan yang baik, lalu pulang dalam keadaan yang jauh lebih baik lagi. “Pulang dari sana, tularkan ilmu dan etos kerja yang baik di Indonesia, membuka lapangan kerja baru," kata Erick.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyebutkan BP2MI banyak terbantu dengan dukungan dari pemerintah melalui Kementerian BUMN. “BP2MI sadar dengan segala keterbatasannya. Sehingga kerja sama BP2MI dengan Kementerian BUMN banyak memberikan bantuan atas kerja-kerja kami untuk para PMI,” kata Benny.

Benny bercerita, dulu untuk berangkat bekerja ke luar negeri, PMI harus menjual harta milik keluarganya atau meminjam uang ke rentenir. Namun kini adanya kerja sama dengan BUMN, PMI bisa meminjam uang ke bank milik pemerintah melalui Kredit Tanpa Agunan (KTA).

"Bahkan kini tersedia layanan dan tempat rehat yang terbaik di Bandara Soekarno Hatta, seperti lounge khusus dan juga jalur khusus fast track untuk PMI, atas kerja sama dengan Kementerian BUMN," kata Benny.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement