REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Hutama Karya (Persero) menargetkan ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih mulai beroperasi pada awal 2023, sebagai bagian dari Tol Trans Sumatera. Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro mengatakan, hingga saat ini proses konstruksi di Tol Simpang Indralaya-Prabumulih berjalan cukup baik.
"Di samping proses pengerjaan konstruksi yang telah mencapai 77,35 persen, proses pembebasan lahan juga berjalan dengan sangat baik yaitu mencapai 96 persen," ujar Koentjoro dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Kelancaran proses pembangunan ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih tak lepas dari dukungan pemerintah daerah, sehingga perseroan optimistis pengerjaan fisik dapat rampung tepat waktu.
Kehadiran ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang melintasi tiga kabupaten/kota, yakni Ogan Ilir, Prabumulih, dan Muara Enim, diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh perjalanan.
Menurut Koentjoro, perjalanan darat bisa memangkas waktu 50 persen dari sebelumnya, memudahkan mobilitas kebutuhan logistik, serta mampu meningkatkan perkembangan ekonomi di Provinsi Sumatra Selatan.
"Ruas Tol Simpang Indralaya-Prabumulih memiliki jalan utama sepanjang 65 kilometer (km) dengan kecepatan rencana 100 km per jam. Jika rampung nantinya, diperkirakan hanya membutuhkan waktu satu jam dari Palembang menuju Prabumulih," kata Koentjoro.
Jalan tol dilengkapi dengan satu gerbang tol, delapan overpass, 18 jembatan, serta satu rest area, dan pelayanan agar pengguna jalan tol merasa nyaman. Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Tol Trans Sumatera sepanjang 1.066 km dengan 519 km ruas tol konstruksi dan 547 km ruas tol operasi.