Rabu 14 Sep 2022 19:29 WIB

Repatriasi Prasasti Pucangan Upaya untuk Pertahankan Identitas dan Sejarah Bangsa

Pemerintah Indonesia berupaya untuk repatriasi Prasasti Pucangan

Staf KBRI New Delhi meninjau Prasasti Pucangan yang kini tersimpan di Museum India di Kalkuta. Pemerintah Indonesia berupaya untuk repatriasi Prasasti Pucangan
Foto:

Anggota Komisi X DPR RI, Ratih Megasari Singkarru, berpendapat Prasasti Pucangan merupakan bagian dari jati diri bangsa Indonesia.  

Diakui Ratih upaya pemulangan kembali Prasasti Pucangan yang sudah berlangsung 3 tahun terakhir, saat ini sudah memperlihatkan titik terang.  

Ratih mengapresiasi respon Pemerintah Indonesia yang cepat dan serius dalam proses repatriasi Prasasti Pucangan ini.  

Karena menurut dia, nilai-nilai yang terkandung pada Prasasti Pucangan bisa menjadi sumber ilmu dalam proses edukasi bagi setiap anak bangsa.  

Duta Besar RI untuk Republik India, YM Ina Hagningtyas Krisnamurthi, mengungkapkan pihaknya sudah melacak keberadaan Prasasti Pucangan yang di India dikenal sebagai Calcuta Stone.  

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), ujar Ina, berhasil menemukan catatan pengiriman barang oleh pihak-pihak terkait seperti badan arkeologi dan pengelola museum, dalam proses pencarian prasasti tersebut.  

Dalam proses diplomasi, tegas Ina, diplomasi budaya adalah bagian penting untuk membangun rasa saling percaya antarnegara. Karena itu, Ina sependapat dengan usulan Farhan untuk membangun kerja sama wisata religi agama Hindu dengan India, terkait proses repatriasi.  

Lewat kerja sama itu, jelas Ina, sekaligus dapat membangun keterhubungan kedua negara yang berkelanjutan. Dalam proses repatriasi, menurut Ina, kita harus menjaga momentum lewat membina komunikasi berkelanjutan dalam bentuk apa pun.  

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengungkapkan saat ini Prasasti Pucangan berada di Indian Museum di Calcuta, India.  

Menurut Hilmar, pembicaraan terkait proses repatriasi Prasasti Pucangan baru pada tahap untuk melakukan penelitian bersama antara pihak Indonesia dan India untuk memastikan keaslian dan asal-usul prasasti tersebut.  

Hasil penelitian tersebut, jelas Hilmar, akan menjadi dasar untuk menentukan langkah selanjutnya dalam upaya memulangkan Prasasti Pucangan ke Tanah Air.  

 

Untuk mempercepat proses pemulangan prasasti itu, Hilmar mengusulkan, untuk mempercepat pengiriman para ahli dalam rangka persiapan penelitian bersama itu.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement