REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi pelecehan seksual yang mengincar anak-anak di bawah umur kembali terjadi. Baru-baru ini, korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Ciputat, harus mengalami nasib pahit akibat pelecehan seksual yang dialaminya.
Berdasarkan unggahan @nay di akun twitternya, peristiwa itu terjadi ketika bocah yang masih duduk di bangku kelas 4 SD itu tengah bermain speda seorang diri. Dari kamera CCTV warga, terlihat pelaku yang menggunakan speda motor mengikuti targetnya.
“Jadi itu bocah sudah diikutin dari pabrik kertas sama tuh pelaku, nah pas sampe lokasi langsung dibekep, terus diancem dibunuh (dicekek lehernya sama pelaku),” unggahnya di Twitter, yang dikutip pasa Selasa (13/9).
Pelaku terus mengikuti korban sampai rumahnya, kemudian kabur setelah anak tersebut melaporkan apa yang dialaminya. Warga setempat tak berhasil mengejar pelaku dan karena fokus pada korban yang terus mengeluarkan darah dari kemaluannya.
Beragam caci maki membanjiri aksi bejat pelaku. Bahkan sumpah serapah juga dilayangkan netizen kepada pelaku.
Menurut akun @arrl** perilaku menjijikan yang mengincar anak-anak sekolah ini sudah sering terjadi sejak lama. Biasanya, kata dia, pelaku berada di dekat sekolah dan menunggu anak-anak sekolah pulang.
“Pedofil banyak banget yang nunggu di deket-deket sekolahan. Karena pas aku SMP lagi jalan pulang, di gang yang harus dilewatin siswa tuh ada pedofil lagi ngocok anunya sambil manggil siswa buat nanya ‘tanah abang arahnya ke mana ya?’ “ tulisnya
Akun yang lain bahkan menuntut agar hukum kebiri benar-benar ditegakkan. Menurutnya, hukum kebiri akan mampu meredam perilaku-perilaku tidak bermoral yang merenggut masa depan anak-anak ini.
“Kayaknya hukum kebiri memang harus direalisasikan, rajam kek apa kek, biar ga makim banyak orang kek gini,” tulis akun @nara**