Senin 12 Sep 2022 17:11 WIB

Kemenag Ajak Umat Muslim Ikuti Kelas Literasi Zakat dan Wakaf

Peningkatan literasi terhadap zakat dan wakaf akan mendorong kesadaran berzakat

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengajak umat Muslim mengikuti program Kelas Literasi Zakat dan Wakaf yang akan dimulai pada Selasa (13/9/2022). Kelas Literasi yang digelar Kemenag secara daring itu menghadirkan sejumlah pakar ekonomi syariah.
Foto: istimewa
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengajak umat Muslim mengikuti program Kelas Literasi Zakat dan Wakaf yang akan dimulai pada Selasa (13/9/2022). Kelas Literasi yang digelar Kemenag secara daring itu menghadirkan sejumlah pakar ekonomi syariah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin mengajak umat Muslim mengikuti program Kelas Literasi Zakat dan Wakaf yang akan dimulai pada Selasa (13/9/2022). Kelas Literasi yang digelar Kemenag secara daring itu menghadirkan sejumlah pakar ekonomi syariah. 

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pemahaman umat Islam terkait zakat dan wakaf yang masih tergolong rendah," kata Kamaruddin di Jakarta.

Baca Juga

Kamaruddin berharap, peningkatan literasi umat Muslim terhadap zakat dan wakaf akan mendorong kesadaran masyarakat untuk menunaikannya. Dikatakannya, optimalisasi dana zakat dan pemanfaatan aset wakaf dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat. "Ini merupakan tantangan kita bersama agar umat Islam menjadikan zakat dan wakaf sebagai gaya hidup, selain tentu mempunyai tujuan ibadah," pungkasnya. 

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Tarmizi Tohor menyampaikan, kelas Literasi Zakat dan Wakaf akan menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dari berbagai pihak. Seperti Ketua BAZNAS, Noor Achmad, Ketua BWI, Muhammad Nuh, Ketua Bidang Dakwah MUI, Cholil Nafis, dan Ekonom Syariah FEM IPB, Irfan Syauqi Beik. "Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan kita semua tentang zakat dan wakaf sebagai salah satu instrumen penting perekonomian syariah," ujar Tarmizi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement