Senin 12 Sep 2022 13:48 WIB

Hacker Bjorka Bocorkan Dokumen Negara, Mahfud MD: Bukan Data Rahasia

Menko Polhukam menyebut, ulah peretas Bjorka belum membahayakan data negara.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan, kasus kebocoran data negara yang ramai diperbincangkan publik beberapa hari terakhir ini tidak terkait dengan data-data rahasia milik negara Republik Indonesia. Dokumen negara itu dibocorkan oleh hacker yang menamakan dirinya Bjorka asal Polandia.

"Soal bocornya data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi, itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia," ujar Mahfud saat memberikan keterangan pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

Dengan demikian, menurut dia, kasus tersebut belum membahayakan data negara. Pasalnya, data yang dibocorkan kepada publik justru merupakan hal-hal yang sudah diberitakan di semua media, khususnya koran.

"Jadi, belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari, (berita mengenai) jadi presiden, ini, gini, kan cuma itu. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca," ucap Mahfud.

Sebagai wujud tindak lanjut kasus itu, Mahfud menyampaikan, pemerintah akan menggelar rapat untuk mendalami hal tersebut. Sebelumnya, peretas yang mengaku sebagai Bjorka melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Klaim Bjorka itu disebarluaskan oleh sebuah akun Twitter "DarkTracer: DaekWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di lini masa Twitter. Unggahan tersebut mengklaim bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk sebuah surat yang dikirimkan BIN berlabel rahasia telah bocor.

Kepala Sekretariat Presiden Budi Heru Hartono menegaskan, tidak ada surat dan dokumen untuk Presiden Joko Widodo yang bocor di jagat maya. "Nanti, pihak Sekretariat Negara akan menyampaikan. Tidak ada isi surat-surat yang bocor," kata Heru saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (10/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement