REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga cabai rawit merah di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu kembali mengalami kenaikan. Kondisi itu terjadi tak lama setelah harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi naik.

Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Ahad (11/9/2022), harga cabai rawit merah saat ini mencapai Rp 70 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga komoditas tersebut mencapai Rp 50 ribu per kilogram, atau turun setelah sempat mencapai Rp 110 ribu – Rp 120 ribu per kilogram pada pertengahan Juni 2022. ‘’Harga cabai rawit merah kembali naik sejak empat hari yang lalu,’’ kata seorang pedagang sayuran di pasar tersebut, Opik.

Opik mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kenaikan harga cabai rawit merah itu. Meski kenaikan harga cabai rawit merah terjadi setelah harga BBM naik, dia tidak dapat memastikan hal itu sebagai penyebabnya. ‘’Tidak tahu kenapa, dari pemasoknya sudah naik,’’ kata Opik.

Opik mengatakan, naiknya kembali harga cabai rawit merah itu membuat para konsumen menjadi protes. Sejumlah konsumen pun akhirnya mengurangi pembelian komoditas tersebut saat tahu harganya kembali naik.

Untuk komoditas lain, Opik menyebutkan, tidak mengalami perubahan signifikan. Seperti misalnya, cabai merah yang kini dihargai Rp 50 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp 50 ribu per kilogram dan bawang merah Rp 30 ribu per kilogram.

Salah seorang konsumen di Pasar Baru Indramayu, Mila (34), mengaku kaget saat mengetahui harga cabai rawit merah kembali naik.‘’Kaget, tadinya kan harga cabai rawit merah turun, ternyata naik lagi,’’ keluh Mila.

Mila membeli cabai rawit merah hanya untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Dia pun memilih mengurangi pembelian cabai rawit merah. ‘’Tadinya mau beli sekilo. Tapi setelah tahu harganya naik, saya kurangi jadi setengah kilogram saja,’’ tutur Mila. Mila berharap pemerintah bisa menurunkan kembali harga BBM subsidi yang naik. Pasalnya, kenaikan harga BBM telah membuat biaya hidup sehari-hari juga menjadi naik. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika