Ahad 11 Sep 2022 05:01 WIB

Membumikan AktivistPreneur, KNPI Teken MoU dengan BNPT

BNPT sebagai stakeholder utama penanggulangan terorisme tidak bisa berjalan sendiri.

ekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen Dedi Sambowo bersama Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan.
Foto: Istimewa
ekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen Dedi Sambowo bersama Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen Dedi Sambowo mengatakan, terorisme merupakan kejahatan serius yang tidak hanya dapat mengancam keamanan nasional, namun juga eksistensi suatu negara. "Maka dalam upaya penanggulangan tindak pidana terorisme, BNPT sebagai stakeholder utama penanggulangan terorisme di Indonesia tidak bisa berjalan sendiri," ujar Dedi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (10/9/2022).

Oleh karena itulah, BNPT meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) tentang program pendidikan, pelatihan, pencegahan, dan penanggulangan terorisme, serta radikalisme di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/9/2022). Menurut Dedi, unsur lain perlu dilibatkan, termasuk pemuda dalam menghadapi masalah radikalisme.

Dedi juga mengapresiasi langkah pimpinan KNPI yang mau bersinergi dengan BNPT dalam memberantas radikalisme di Tanah Air. "Ketum Ryano tadi menyampaikan bahwa KNPI memiliki pengurus sampai pada tingkat kecamatan. ini potensi luar biasa yang nantinya bisa sinergi dengan jajaran BNPT di tiap tingkatan," katanya.

Ketua Umum DPP KNPI M Ryano Panjaitan mengatakan, organisasi yang dipimpinnya akan fokus pada penguatan sumber daya ekonomi dan kemandirian pemuda untuk ikut memberikan solusi bagi bangsa Indonesia. Dengan semboyan 'AktivistPreneur', sambung dia, KNPI berusaha menggabungkan aktivisme yang berbasis moral, intelektualitas, advokasi dan jaringan, serta kekuatan kewirausahaan yang berbasis pada kemandirian, kreativitas, inovasi dan tujuan.

"Kerja sama berbentuk pendidikan atau pelatihan dengan BNPT ini juga sebagai bagian dari mencapai tujuan itu bagi generasi muda," ujarnya.

Dengan menggandeng BNPT, menurut Ryano, KNPI juga akan mengajak siswa, mahasiswa dan pemuda di berbagai tingkatan sebsgai bagian dari deteksi dini soal isu radikalisme, intoleransi, terorisme, moderasi beragama, dan lain sebagainya. "Kami telah memulainya pada Rabu pekan lalu dengan menggelar acara dialog nasional kerja sama DPP KNPI Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme bersama DEMA UIN Syarif Hidayatullah serta BNPT," ucapnya.

Ketua Bidang Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme DPP KNPI, Muhammad Adnan Rara Sina mengatakan, generasi muda harus sejak awal di beri informasi yang berimbang soal potensi radikalisme di tengah digitalisasi informasi di media sosial.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement