Rabu 07 Sep 2022 21:53 WIB

Pemenuhan Gizi dan Balita Mendesak untuk Cegah Stunting di Indonesia

Pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi membutuhkan kerja sama semua pihak

LEISURE:ilustrasi stunting, Pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi membutuhkan kerja sama semua pihak
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
LEISURE:ilustrasi stunting, Pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi membutuhkan kerja sama semua pihak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Peningkatan SDM berkualitas dan berdaya saing membutuhkan dukungan dari sektor kesehatan lewat pemenuhan gizi bagi anak dan balita dalam rangka pencegahan stunting

Semua pihak harus bergerak bersama untuk mewujudkan generasi unggul menyambut Indonesia Emas 2045. 

Baca Juga

"Saat ini kita sebenarnya berada pada situasi darurat gizi dengan angka stunting yang cukup tinggi. Bagaimana kita harus memperbaiki kondisi ini untuk menciptakan masyarakat yang baik secara jasmani dan rohani, ini merupakan tantangan yang harus kita jawab bersama," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema Problem Gizi dan Pengelolaan Makanan yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (7/9/2022).    

Apalagi, menurut Lestari, upaya meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing juga merupakan salah satu prioritas nasional untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 sehingga upaya percepatan pencegahan stunting yang konvergen, baik pada perencanaan, pelaksanaan, termasuk pemantauan dan evaluasinya di berbagai tingkat pemerintahan, termasuk desa, harus bisa segera direalisasikan. 

"Sudahkah kita mengidentifikasi gap yang ada dan langkah apa yang sudah kita lakukan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan," ujar Rerie, sapaan akrab Lestari.  

Sejumlah tantangan itu, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tidak boleh diabaikan agar kita mampu melahirkan generasi penerus yang sehat.  

Selain itu upaya untuk mendorong pemenuhan gizi masyarakat, jelas Rerie, juga merupakan bagian dari langkah dalam percepatan pemulihan ekonomi, lewat perhatian terhadap pola konsumsi makanan sehat bagi para tenaga kerja.  

Baca juga: 2 Tipe Umat Islam yang Berpotensi Picu Kerusakan Agama, Siapa Mereka?   

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, tambahnya, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa Indonesia meningkat hampir dua kali lipat, dari 19,1 persen pada 2007 menjadi 35,4 persen pada 2018. 

Karena itu, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mencegah stunting dan obesitas harus menjadi tugas bersama dalam upaya peningkatan SDM  berkualitas dan berdaya saing untuk mewujudkan generasi unggul pada Indonesia Emas 2045. 

Pelaksana Tugas Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak- Kemenkes RI, Ni Made Diah Permata Laksmi, mengakui kondisi gizi balita di Indonesia memang masih menunjukkan perkembangan yang kurang menggembirakan.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement