Selasa 06 Sep 2022 17:51 WIB

PKS Vs PDIP di Paripurna DPRD DKI Soal Kenaikan BBM

PDIP tak terima penolakan kenaikan BBM disuarakan dalam rapat paripurna.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ilham Tirta
Suasana Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kejadian menarik dalam rapat paripurna tentang raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (P2APBD) Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2021 yang digelar di DPRD DKI Jakarta, Selasa (6/9/2022). Di sela rapat, para anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menyuarakan kata-kata penolakan kenaikan harga BBM.

Hal itu disambut beragam dari para peserta rapat. Meski demikian, Fraksi PDIP menjadi yang paling lantang mengkritik aksi PKS itu. “Ke DPR saja, ikut demo,” kata anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Manuara Siahaan.

Baca Juga

Meski demikian, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI, Ahmad Yani tetap bersikukuh menyatakan pendapatnya di depan para anggota dewan lain. PKS, kata dia, meminta Pemprov DKI Jakarta bisa meneruskan sikap kepada Pemerintah Pusat untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Secara resmi agar bisa disampaikan kepada pimpinan rapat. Di belakang kami masyarakat sudah menyampaikan aspirasi, tidak ada salahnya kami sampaikan dalam forum ini,” kata dia.

Tak mau kalah, PDIP kembali interupsi. Kali ini, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, tampil menampik. Menurut dia, sikap PKS kurang tepat diutarakan dalam sidang paripurna penyampaian P2APBD 2021.

Menurutnya, tidak boleh ada penyampaian sikap fraksi maupun partai politik dalam paripurna. “Maka tolong pimpinan tegas mengatur jalannya rapat paripurna ini berkaitan dengan penyampaian P2APBD. Itu saja,” kata Gembong.

Tidak sampai di situ, Gembong mulai menyindir. Jika boleh memprotes pandangan fraksi, PDIP juga, kata dia, ingin mengkritisi carut marut persoalan dan pengelolaan keuangan di Jakarta akibat penugasan Pemprov DKI pada BUMD. Salah satu contohnya Formula E.

“Ini akibat carut marutnya pengelolaan keuangan daerah yang diakibatkan penugasan kepada BUMD. Ini juga jadi catatan kritis,” kata Gembong.

Kata-kata menohok dari Gembong langsung disambut Ahmad Yani. Kali ini dia menegaskan kembali posisinya. Dia, mengajak seluruh anggota fraksinya mengangkat spanduk kertas secara bersama-sama bertuliskan “PKS Menolak Kenaikan BBM”.

“Tolong teman-teman Fraksi PKS berdiri, tunjukkan jati dirimu. Kita menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Terima kasih,” kata dia di hadapan semua anggota dewan. Kertas-kertas itu pun muncul terangkat.

Aral melintang, PDIP tak mau dikalahkan. Kali ini, Gembong menyeru kepada pimpinan rapat, Misan Samsuri. “Tolong pimpinan tegas,” kata Gembong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement