Senin 05 Sep 2022 21:27 WIB

Polisi Amankan Empat Demonstran Tolak Kenaikan BBM di Jakarta

Polisi menganggap keempat orang itu mengganggu ketertiban.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin (5/9/2022). Dalam aksi tersebut mahasiswa menolak keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan meminta pemerintah untuk meninjau ulang keputusan tersebut.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Senin (5/9/2022). Dalam aksi tersebut mahasiswa menolak keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan meminta pemerintah untuk meninjau ulang keputusan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di kawasan Bundaran Patung Kuda Arjuna, Jakarta Pusat, pada hari ini (5/9) sempat memanas. Imbasnya,  empat demonstran diamankan oleh tim satuan tugas (satgas) penegakan hukum dari jajaran Polda Metro Jaya.

"Diamankan karena tindakan yang bersangkutan sudah membahayakan keselamatan orang lain dan mengganggu ketertiban. Sekitar tiga atau empat orang," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin kepada awak media, Senin (5/9/2022).

Baca Juga

Namun demikian, Komarudin belum membeberkan status empat peserta aksi unjuk rasa yang diamankan, apakah mahasiswa atau penyusup. Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait status dan keberadaan empat orang pada saat aksi unjuk rasa penolakan BBM oleh elemen mahasiswa berlangsung.

"Ini yang masih kita dalami keberadaan mereka. Karena sebagaimana kita saksikan tadi, hampir seluruh massa mahasiswa sedang berkonsentrasi di bawah JPO Merdeka Barat," kata Komarudin.

Selanjutnya, Komarudin berpesan kepada peserta aksi, khususnya para koordinator aksi untuk bersama-sama menjaga jalannya aksi penyampaian pendapat. Sehingga, ia berharap, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut tidak disusupi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kita berharap semua aspirasi dapat tersampaikan dengan baik, namun aktivitas masyarakat yang lain bisa berjalan dengan normal, termasuk juga kita menghindari sama-sama adanya gesekan dengan petugas," pesan Komarudin.

Diduga demonstran orang yang diamankan oleh pihak kepolisian itu berasal dari Gerakan Pemuda Islam (GPI). Mereka diamankan diduga karena melakukan sweeping terhadap pengendara mobil berplat merah. Mereka yang diamankan oleh beberapa anggota polisi berkaos hitam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement