Kamis 01 Sep 2022 08:19 WIB

Pembangunan Kebudayaan Dinilai Langkah Strategis Tingkatkan Politik Bangsa

Kebudayaan Indonesia merupakan hal penting dalam membangun politik bangsa

Ilutrasi politik Indonesia. Kebudayaan Indonesia merupakan hal penting dalam membangun politik bangsa.
Foto:

Indonesia sebagai negara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan lebih dari 1.000 etnis, ujar Christine, belum pernah memiliki kementerian yang khusus mengurusi kebudayaan, selalu saja digabungkan dengan urusan-urusan sektor lainnya.  

"Tidak cukup hanya setingkat direktorat untuk urus kebudayaan di negara yang memiliki kebudayaan yang luar biasa seperti Indonesia," tegas Christine.  

Budayawan Sujiwo Tejo sepakat untuk mendukung Christine dalam keseriusan membangun kebudayaan Indonesia.  

Namun, Sujiwo Tejo, tidak sepakat bila kebudayaan diurus oleh satu kementerian. Karena, jelas dia, segala urusan itu mengandung sisi kebudayaan sepanjang dalam prosesnya lewat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.  

Sujiwo Tejo menegaskan persetujuannya jika partai politik melakukan gerakan kebudayaan dengan menumbuhkan kembali iklim yang mendukung munculnya kegiatan kebudayaan sehingga dimungkinkan lahirnya produk budaya baru.  

Menurut dia, tumbuhnya lembaga Kebudayaan diharapkan mampu merangsang seniman-seniman tradisional untuk berpikir sesuai jamannya.  

Praktisi Permuseuman dan Cagar Budaya, Punto A Sidarto, berpendapat gerakan budaya merupakan gerakan sosial untuk pertumbuhan budaya yang berlangsung dalam jangka panjang.  

Menurut Punto, budaya nasional Indonesia  unsur-unsur utamanya adalah bahasa Indonesia dan batik.  

Saat ini, tegas Punto, salah satu ciri kuat budaya Indonesia justru sangat dipengaruhi budaya modern-Barat hal ini karena, tambahnya, sistem politik, pendidikan dan kesehatan di Indonesia disusun atas dasar sistem dan budaya Barat.  

Masalah muncul, ujar Punto, ketika saat ini budaya Barat yang berbasis rasionalisme  mendekati titik jenuh. Akibatnya, jelasnya, pelemahan budaya nasional saat ini dipengaruhi oleh pembentukan aliansi supra nasional (Uni Eropa, Asia Tenggara atau Asia Timur). 

Sementara, ujarnya, budaya lokal menguat karena lebih dekat dengan masyarakat.  

Dalam kondisi itu, menurut Punto, partai politik secara internal harus mampu membangun budaya politik sesuai visi dan misi landasan negara.  

Selain itu, partai politik juga harus mampu merumuskan dan memperjuangkan politik kebudayaan dan strategi kebudayaan Indonesia yang telah ditetapkan.    

Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Partai NasDem, Ivanhoe Semen, berpendapat membangun kebudayaan adalah bagian dari membangun peradaban.  

Menurut Ivanhoe, hantaman budaya global yang  berujung pada krisis identitas anak bangsa disebabkan proses akulturasi yang memunculkan budaya baru.  

 

Krisis identitas, tambah Ivanhoe, terjadi karena akar budaya anak bangsa yang belum kuat dan tidak siap sehingga terkikis oleh nilai-nilai budaya baru yang muncul.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement