Rabu 31 Aug 2022 22:37 WIB

Mahfud MD: Jihad Fi Sabilillah adalah Membangun Martabat Kemanusiaan

Mahfud sebut lingkup jihad bagi umat Islam tidak hanya sebatas perang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan), Menlu Retno Marsudi (kedua kiri) dan Rektor UGM Ova Emilia (kanan) berfoto bersama saat acara Road Safety Campaign di kawasan Kampus UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (27/8/2022). Kegiatan yang digagas oleh Kementrian Perhubungan dan diikuti perwakilan dari berbagai kampus di Yogyakarta serta sejumlah komunitas otomotif itu guna mengampanyekan keselamatan dalam berkendara dan berlalu lintas.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Menko Polhukam Mahfud MD (kiri) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kedua kanan), Menlu Retno Marsudi (kedua kiri) dan Rektor UGM Ova Emilia (kanan) berfoto bersama saat acara Road Safety Campaign di kawasan Kampus UGM, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (27/8/2022). Kegiatan yang digagas oleh Kementrian Perhubungan dan diikuti perwakilan dari berbagai kampus di Yogyakarta serta sejumlah komunitas otomotif itu guna mengampanyekan keselamatan dalam berkendara dan berlalu lintas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan jihad yang berpedoman pada jalan Allah SWT atau fi sabilillah adalah membangun martabat kemanusiaan. Demikian disampaikan dalam acara Kick Off Kongres Mujahid Digital yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Official TVMUI, di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

"Jihad yang berpedoman pada jalan Allah SWT atau jihad fi sabilillah itu adalah membangun martabat kemanusiaan," katanya. 

Baca Juga

Dengan demikian, menurut dia, lingkup-lingkup jihad bagi umat Muslim bukan hanya membawa perang dan pedang, melainkan juga membangun martabat kemanusiaan.

Adapun upaya membangun martabat kemanusiaan, lanjut Mahfud, dapat dilakukan umat Muslim dengan menyebarkan kebaikan bagi seluruh manusia, menjaga akhlak, berperilaku baik, serta menghargai perbedaan, seperti di Indonesia yang masyarakatnya berasal dari berbagai suku dan agama.

Dalam kongres yang diikuti para pegiat media sosial (medsos) dan delegasi MUI dari berbagai daerah itu, Mahfud berpesan kepada pihak-pihak yang ingin menjadi mujahid digital agar berpedoman pada prinsip menjaga martabat kemanusiaan, yaitu membangun kebaikan.

Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI Mabroer MS menyampaikan tujuan penyelenggaraan Kongres Mujahid Digital ini adalah untuk menguatkan nilai-nilai Islam moderat melalui para pegiat media sosial dan media lainnya yang berbasis teknologi digital.

"Jejaring itu sudah terbentuk secara nasional, baik via struktur MUI daerah maupun nonstruktural MUI, seperti kampus, pondok pesantren, dan aktivis medsos lainnya. Mereka telah dikonsolidasi sejak 2021 via forum workshop (pelatihan)," lanjut Mabroer.

Di samping itu, tambah dia, melalui Kongres Mujahid Digital, pihaknya mendorong pemanfaatan perkembangan digital sebagai basis perjuangan atau jihad demi menjadikan Islam moderat sebagai arus utama dari nilai-nilai keagamaan di dunia maya. Dengan demikian, para warganet semakin memperoleh pengetahuan keagamaan yang moderat, bukan radikalisme dan ekstremisme.

"Selain itu, target dari kegiatan ini adalah membangun platform bersama melalui mobile app (aplikasi) khusus yang menjadi ruang bersama untuk membangun isu, gerakan, dan jaringan Islam moderat di dunia digital," ucap Mabroer.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement