Selasa 30 Aug 2022 17:57 WIB

Jawa-Bali Lampaui Puncak Infeksi Omicron BA.4 dan BA.5, Semua Daerah Level 1 PPKM

Penularan Covid-19 di Jawa-Bali alami tren penurunan dalam beberapa pekan terakhir.

Calon penumpang menaiki kereta Jayabaya jurusan Malang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (29/8/2022). PT. KAI menghapus syarat perjalanan menggunakan hasil tes negatif RT-PCR bagi penumpang kereta jarak jauh yang belum vaksin booster mulai besok Selasa (30/8/2022) dan mewajibkan penumpang usia 18 tahun keatas sudah melakukan vaksin booster serta penumpang usia 6-17 tahun minimal sudah melakukan vaksin kedua. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Calon penumpang menaiki kereta Jayabaya jurusan Malang di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (29/8/2022). PT. KAI menghapus syarat perjalanan menggunakan hasil tes negatif RT-PCR bagi penumpang kereta jarak jauh yang belum vaksin booster mulai besok Selasa (30/8/2022) dan mewajibkan penumpang usia 18 tahun keatas sudah melakukan vaksin booster serta penumpang usia 6-17 tahun minimal sudah melakukan vaksin kedua. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Fauziah Mursid, Rahayu Subekti

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Pulau Jawa-Bali sudah melampaui situasi puncak. Penularan Covid-19 pun mengalami tren penurunan dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga

"Setiap pekan kita lihat trennya, memang masih ada kenaikan kasus, tapi kenaikannya dari pekan ke pekan sudah turun," kata Budi saat menyampaikan pemaparan tentang pandemi Covid-19 dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPRI di Jakarta, Selasa (30/8/2022).

Menurut  Budi, tren positivity rate serta keterisian rumah sakit pada pasien BA.4 dan BA.5 juga mengalami penurunan dibandingkan data pada enam pekan yang lalu. Dilansir dari laporan harian Covid-19 Kemenkes per 27 Agustus 2022, tren kasus konfirmasi pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 5.376 menjadi 4.495 kasus.

Pada jangka waktu yang sama, tren kasus aktif pada pekan ini mengalami penurunan dari 51.514 menjadi 48.383 kasus. Sedangkan pasien dirawat pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 4.200 menjadi 4.196 orang dengan persentase dari 6,68 persen menjadi 6,54 persen.

Jumlah spesimen yang diperiksa pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 111.316 menjadi 91.577 spesimen.

"Kasus BA.4 dan BA.5 dari sisi hospitalisasi dan yang masuk ICU dan meninggal relatif lebih rendah dibanding varian Delta maupun Omicron," kata Budi.

Budi mengatakan, tren kasus di Jawa-Bali hampir seluruhnya telah menurun. Sedangkan di luar Jawa-Bali relatif naik, tapi secara nominal lebih rendah.

"Kalimantan sudah naik duluan, tapi sekarang trennya sudah menurun. Sulawesi dan Sumatera masih agak naik," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement