REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pergerakan para kader berperan penting dalam menjadikan diri sebagai partai modern. Partai yang dekat, mencintai, dan menyerap aspirasi masyarakat.
PAN sebagai partai yang mentransformasikan demokrasi yang sesuai dengan latar budaya masyarakat dan tuntutan globalisasi. Partai sebagai tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki integritas.
"Capaian-capaian kita, saya melihat tanda-tanda Partai Amanat Nasional 2024 mendatang akan menjemput kejayaannya. Hari ini partai kita memperingati lahirnya yang ke-24, sudah 24 tahun partai ini berkiprah di kancah perpolitikan nasional," ujar Zulkifli dalam pidato politiknya di rapat kerja nasional (Rakernas) PAN, Sabtu (27/8).
PAN, tegas Zulkifli, harus menjadi partai yang terus menyampaikan pemikiran--pemikirannya untuk kehidupan bangsa. Partai yang terus memberikan sumbangsih bagi negara untuk menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat.
"Dengan berpegang teguh pada partai yang akhlak, politik berlandaskan agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam," ujar Zulkifli.
"Matahari tidak membeda-bedakan memberikan kasih sayangnya, matahari tidak pernah membeda-bedakan memberikan cintanya, matahari tidak pernah membeda-bedakan kepada siapa memberikan kehidupan," sambung Menteri Perdagangan itu.
PAN kini telah memasuki usia ke-24 tahun. Sudah lima kali pemilihan umum (Pemilu) yang diikuti oleh partai berlambang matahari itu.
Namun pada Pemilu 2019, PAN menduduki peringkat ke-9 dengan perolehan sebesar 6,84 persen atau 9.572.623 suara. Padahal, PAN pada pemilu-pemilu sebelumnya selalu menduduki posisi ke-5 secara nasional.
"Pemilu ke-5 kemarin (2019) kita nomor delapan dan catatan penting di Jawa Tengah kita kehilangan delapan kursi. Tentu itu jadi catatan penting dan evaluasi agar langkah-langkah yang akan datang kita perbaiki dan mencapai apa yang sudah kita sepakati dan mencapai target bersama," ujar Zulkifli.