REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait “Sistem E-Ticketing Berbasis Akun Untuk Mendukung Integrasi Pembayaran Antar Moda Dan Sosialisasi Sistem Pembayaran BRT” yang bertempat di Hotel Santika Premiere Bandara-Palembang dan juga dibuka secara online zoom.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Drs Hendro Sugiatno MM dan menghadirkan Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak DJA Wawan Sunarjo MSc, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Yosamartha, serta Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Suharto ATD MM sebagai narasumber.
Selain itu, hadir juga Menteri Perhubungan Republik Indonesia (Menhub) Dr Ir Budi Karya Sumadi sebagai Keynote Speech. Dan juga para pakar dan pembahas lain dalam acara ini, yaitu Prof Ir Dr Hi Erika Buchari MSc, Akademisi & Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Dr Ir Resdiansyah ST MT IPM, VP Intelligent Transportation System Association of Indonesia Noor Faisal Achmad SE AK MSC PHD, Direktur PKN DJPB dan Aribowo, Pengamat Sistem Pembayaran Elektronik Transportasi.
Pada FGD ini banyak berdiskusi tentang penerapan Smart City yang saling terintegrasi, serta peningkatan pemahaman terkait konsep dan sistem transportasi cerdas (Intelligent Transport System) yang dapat menjadi penentuan kebijakan terhadap sistem elektronifikasi pembayaran pada transportasi umum (Digital Payment for Urban Mobility). Dimana muncul ide sebagai rencana penerapan sistem tiket berbasis akun atau ABT (Account Based Ticketing), dimana Kota Palembang akan menjadi kota pertama sebagai target implementasi integrasi antar moda dengan sistem pembayaran elektronik menggunakan satu kartu untuk semua moda angkutan umum.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sistem ini akan menjadi solusi dari persoalan sistem pembayaran moda transportasi yang masih belum terintegrasi dan beberapa dilakukan secara manual. “Sistem pembayaran elektronik berbasis akun dalam transportasi cerdas ini sejalan dengan rencana implementasi pemerintah pusat yang akan menerapkan MLFF (Jalan Tol Tanpa Gerbang) dan JBE (Jalan Berbayar Elektronik) yang juga menggunakan sistem pembayaran digital berbasis akun,” kata Budi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sabtu (27/8/2022).
Sistem tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing (ABT) adalah evolusi sistem pengumpulan tarif (tiket), dari tiket berbasis kartu menjadi berbasis akun. Artinya sebuah kartu bisa dikenali kepemilikannya dengan cara didaftarkan melalui aplikasi, sehingga segala transaksi pengguna bisa dicatat dan didokumentasikan. Salah satu manfaat personalisasi penumpang ini bisa menjadi dasar penentuan kebijakan dan penentuan program pemerintah contohnya dalam memberikan tarif khusus (pelajar/ veteran/ penumpang khusus).
Keunggulan lain sistem ABT ini membantu penyedia transportasi beralih dari sistem tiketing lama yang melibatkan tiket kertas, tiket magstripe, pembayaran tunai, dan beralih dengan perjalanan yang lebih mulus (seamless). Bagi operator, sistem seperti itu sangat bermanfaat karena biaya operasional yang lebih rendah, dibandingkan dengan solusi tiket berbasis kartu di mana kartu perjalanan memerlukan pemrograman ulang yang konstan. Menhub mengusulkan agar integrasi sistem pembayaran yang berbasis uang elektronik ini dapat diterapan di seluruh operator transportasi.
“Bagi operator transportasi penggunaan sistem ini akan memudahkan karena pengumpulan pendapatannya akan cashless artinya tidak ada yang tercecer dan saya juga mengusulkan bahwasanya ini tidak tercatat pada pengelola-pengelola yang formal tapi kita banyak operator-operator yang swasta yang segera diikutkan agar ini menjadi lebih baik,” ujar budi.
Untuk itu, Menhub meminta, dukungan seluruh pihak di sektor transportasi termasuk bank-bank penyedia layanan sistem ini. Sistem tiket ABT ini juga memberi banyak keuntungan bagi penumpang, dengan pilihan tarif terbaik yang sesuai dengan perjalanan mereka termasuk kemungkinan untuk membayar perjalanan mereka dengan cara yang modern dan nyaman.
“Ekosistem Transportasi Cerdas di Ibukota Nusantara juga akan menerapkan sistem pembayaran digital cerdas melalui sistem ABT yang nantinya seluruh sistem ekosistem pembayaran transportasi di Indonesia mengarah ke sistem tiket berbasis akun. Diharapkan, pemanfaatan teknologi informasi ini dapat membantu terwujudnya minat masyarakat untuk kembali naik angkutan umum yang mudah, nyaman, terjangkau dan berkeselamatan,” ucap Menhub.
Acara ini juga menghadirkan tamu undangan dari beberapa perusahaan dan asosiasi, yaitu ITS Indonesia, PT Finnet Indonesia dan PT Teknologi Karya Digital Nusa sebagai sponsor acara yang mendukung FGD di Palembang kali ini.