REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM -- Setelah empat kelurahan dan satu desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang dilanda banjir, hari ini kembali ada satu desa dan satu kelurahan di kabupaten itu yang dilanda banjir. TMA hingga sore ini cenderung naik sehingga tim dari BPBD masih di lokasi bersama semua unsur terkait untuk melakukan penanganan.
"Hari ini banjir melanda dua kawasan dalam satu kecamatan, yakni Desa Sesulu dan Kelurahan Waru, Kecamatan Waru," ujar Plh Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, I Gusti Putu Agus Dharma di Penajam, Jumat (26/8/2022).
Sebenarnya, kata dia, banjir di Kelurahan Waru sudah terjadi mulai kemarin. Namun, karena kemarin juga ada empat desa/kelurahan mengalami banjir sejak dini hari dan pagi, maka pihaknya lebih mengutamakan pertolongan, sehingga pendataan baru dilakukan hari ini.
Banjir di Kelurahan Waru terjadi mulai Kamis kemarin, sekitar pukul 09.00 Wita, melanda di RT 22 dan RT 29 dengan warga terdampak ada 107 jiwa, yakni di RT 29 terdapat 28 kepala keluarga (KK) dengan 73 jiwa, kemudian di RT 22 terdapat 13 KK dengan 34 jiwa.
Sebelumnya, kata Gusti, BMKG Stasiun Balikpapan mengeluarkan peringatan dini, akan terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir sekitar pukul 22.00 Wita. Sementara hujan di Kelurahan Waru pada Rabu malam berlangsung hingga pukul 00.10 Wita, sehingga mengakibatkan air meluap perlahan.
Kondisi tinggi muka air (TMA) hingga sore ini cenderung naik, sehingga tim dari BPBD masih di lokasi bersama semua unsur terkait untuk melakukan penanganan sekaligus menyuplai air bersih. "TMA di RT 22 dan RT 29 saat ini di halaman rumah dengan ketinggian antara 30 - 50 cm, sedangkan TMA di dalam rumah antara 10 - 30 cm," kata Gusti.
Untuk di lokasi kejadian, terdiri dari BPBD PPU, Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparat Kelurahan Waru, Ketua RT, dan relawan dari warga. Sedangkan untuk banjir di Kelurahan Sesulu melanda di RT 02 dan RT 06 terjadi mulai Jumat dini hari sekitar pukul 02.00 Wita yang merendam 35 rumah, yakni 15 rumah di RT 02 dan 20 rumah di RT 06.
"Tim masih di lokasi bersama unsur terkait karena TMA cenderung meningkat, yakni TMA di halaman rumah antara 80 cm - 1 meter, sedangkan TMA di dalam rumah rata-rata setinggi 30 cm," kata Gusti.