REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memiliki hunian tentu berhubungan dengan urusan uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Hunian, baik itu rumah maupun apartemen, merupakan aset berharga.
Tingginya harga hunian, mendorong banyak orang untuk membelinya dengan cara kredit melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Penawaran program KPR juga tak cukup untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Biasanya masalah uang muka menjadi kendala bagi siapapun yang ingin membeli hunian.
Marketing Manager Green Pramuka City, Sonny Handoko menyebutkan, saat ini perlu untuk menimbang-nimbang dengan cermat apa kelebihan dan kekurangan dari program KPR tanpa DP.
“Sekarang perbankan punya program yang baik soal tanpa DP, tapi tentu agar setiap pembeli hunian bisa berhitung mana yang pas bagi kemampuan setiap pembeli,” ujar Sonny dalam rilisnya, Kamis (25/8/2022).
Sonny menambahkan, membeli hunian dengan tanpa DP atau DP 0 persen menawarkan keringanan beban biaya beli hunian di awal. Tapi, program ini bukannya tanpa biaya sama sekali.
"Misalnya, untuk membeli hunian dalam bentuk Apartemen, calon pembeli akan dikenakan biaya proses akad di Bank. Jadi, tawaran tanpa DP tidak berarti bahwa pembeli hunian tidak mengeluarkan uang sama sekali," kata dia.
Jadi, ketika melihat bahwa program tanpa DP tetap membuat pembeli harus mengeluarkan uang, maka pilihan untuk menyediakan uang lebih di awal pembayaran dapat menjadi tindakan bijaksana. Dalam memilih skema KPR dengan sejumlah DP, cicilan per bulan akan semakin kecil.
“Otomatis cicilan dan juga beban bunga yang dimiliki pun akan berkurang. Jika cicilan per bulannya lebih kecil, maka pembeli bisa menggunakan sebagian penghasilannya untuk dialokasikan untuk hal lain. Misalnya, sebagai dana darurat atau membeli dekorasi hunian," ujar Sonny.
Salah satu hal yang menjadi pertimbagan dalam pengajuan KPR adalah banyaknya DP yang akan disetorkan. Semakin banyak DP yang tersedia, maka pengajuan KPR pun akan cenderung untuk lebih mudah disetujui.
“Perbankan sekarang kan semakin hati-hati. Biasanya program KPR dengan DP lebih mudah disetujui perbankan,” kata Sonny.
Pilihan setiap calon pembeli untuk membeli hunian menurut Sonny dapat mempertimbangkan bagaimana agar permohonan KPR dapat disetujui perbankan. Dengan program DP, menurut Sonny, perbankan lebih menaruh kepercayaan kepada calon pembeli.