REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ruas Tol Indralaya-Prabumulih, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), yang merupakan bagian dari jalan Tol Trans Sumatera siap dibuka untuk masyarakat umum pada awal 2023. Proyek Direktur Tol Simpang Indralaya-Prabumulih PT Hutama Karya, Sarjono, mengatakan, progres pembangunan ruas tol tersebut sudah mencapai 77,35 persen.
Padahal, pada pekan ini seharusnya 75,46 persen atau progresnya melebihi target. "Artinya sudah sebagian dari total panjang tol yang sudah dibangun," kata Sarjono di Kota Palembang, Provinsi Sumsel, Rabu (24/8/2022).
Pembangunan ruas tol itu sudah dilakukan sejak pertengahan 2019 dengan target selesai pada Februari 2023. Sejauh ini, kata Sarjono, untuk progres penyediaan lahan sudah mencapai 95,69 persen karena tak menemukan kendala berarti dalam pembebasan lahan.
Apabila jalan tol tersebut sudah beroperasi maka diperkirakan waktu tempuh Kota Palembang-Prabumulih hanya satu jam. Jika lewat jalan eksisting maka membutuhkan waktu dua jam atau tol bisa memangkas waktu 50 persen.
Jalan Tol Trans Sumatera ruas simpang Indralaya-Prabumulih-Muara Enim memiliki panjang jalan utama 64,5 kilometer (km), panjang akses 9,872 km, jumlah lajur 22 lajur, dan dua simpang susun. Tol Indralaya-Muara Enim memiliki struktur delapan overpass, 18 buah jembatan, 10 boks underpass, dua simpang susun, satu rest area, dan 86 box culvert.
Dengan konstruksi tersebut, Sarjono optimistis, tol itu bakal lebih nyaman dan aman untuk dilalui. "Proyek tol ini melintasi tiga kabupaten dan kota, yakni Ogan Ilir, Prabumulih, dan Muara Enim. Berkat dukungan dari pemerintah daerah setempat juga yang membuat pembangunan jalan tol sesuai dengan targetnya," kata Sarjono.