Senin 22 Aug 2022 22:19 WIB

Rentang 2015-2022, Terjadi 178 Kecelakaan Melibatkan KA di Sumbar

Kecelakaan melibatkan kereta api di Sumbar tergolong tinggi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Pekerja meneruskan pembangunan palang pintu perlintasan kereta api di Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (22/7/2022). Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Sumbar tahun ini membangun 20 palang pintu perlintasan kereta api baru dan pos jaga di sejumlah titik rawan perlintasan di provinsi itu untuk mengurangi angka kecelakaan.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Pekerja meneruskan pembangunan palang pintu perlintasan kereta api di Lubuk Buaya, Padang, Sumatera Barat, Jumat (22/7/2022). Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Sumbar tahun ini membangun 20 palang pintu perlintasan kereta api baru dan pos jaga di sejumlah titik rawan perlintasan di provinsi itu untuk mengurangi angka kecelakaan.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulmafendi, mengatakan angka kecelakaan melibatkan kereta api di Sumatra Barat cukup tinggi. Rentang 2015-2022, terjadi sebanyak 178 kecelakaan melibatkan KA di Sumbar. Angka itu menurut Zulmafendi termasuk yang tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.

"Angka kecelakaan perkeretaapian di perlintasan di Sumatera Barat merupakan salah satu yang tertinggi bila dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, dengan jumlah 178 kecelakaan dari tahun 2015 hingga Agustus 2022 ini, atau dengan rata-rata 25 kejadian kecelakaan di perlintasan per tahun," kata Zulmafendi, Sabtu (20/8/2022).

Baca Juga

Menurut Zulmafendi perlu adanya sinergi dan komitmen bersama lintas Lembaga, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mewujudkan penurunan angka kecelakaan di perlintasan sebidang di Sumatera Barat ini.

Salah satu langkah yang dilakukan pihak perkeretaapian adalah dengan menutup 245 perlintasan tidak terdaftar pada lintas Padang–Pariaman dan membangun pos jaga dan pintu perlintasan di 27 titik. Selain itu, juga dibangun pagar ornamen sepanjang 3,569 KM, pemasangan patok rel pembatas serta pemasangan Sistem Peringatan Dini (EWS) sebanyak 38 titik.

"Ke depan, kita masih memiliki beberapa pekerjaan khususnya di Lintas Padang – Pariaman dan Padang – Bukit Putus – Pauh Lima," ujar Zulmafendi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement