Selasa 23 Aug 2022 00:07 WIB

Konsep Tinggal di Desa Bisnis Mendunia Bisa Terwujud Asal Melek Digital

Konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia respons dari disrupsi digital

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan kantor Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Senin (22/8/2022).
Foto: istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meresmikan kantor Desa Cinta, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Garut, Senin (22/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia bisa terwujud kalau para kepala desanya melek digital. 

Ridwan Kamil menilai, kepala desa berperan penting dalam meningkatkan ekonomi warganya melalui inovasi digital.  "Konsep ini bisa berjalan dengan cara kadesnya harus melek digital untuk dapat menggerakan ekonomi melalui inovasi teknologi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (22/8/2022). 

Baca Juga

Emil mencontohkan, inovasi budi daya ikan lele, e-fishery di Indramayu, yang berhasil meningkatkan penghasilan peternak lele tak lepas dari peran kades yang paham digital dan menangkap peluang ekonomi.  Inovasi digital serupa juga, terjadi di Kabupaten Sukabumi melalui terobosan teknologi penangkap ikan fish finder.  "Dua contoh inovasi itu bukti peran kades yang melek teknologi," kata Emil. 

Menurutnya, konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia yang diterapkan di Jabar merupakan respons terhadap disrupsi digital dan pandemi Covid-19. 

Menurutnya, desa adalah masa depan, tapi syaratnya menguasai digital. Ia pun kembali mencontohkan, produk sabun cuci Mencrang , yang dijual warga desa secara online membuat omset meningkat hingga puluhan juta rupiah per bulan.  "Warga desa sekarang jualannya harus online, termasuk produk-produk pertanian yang terbukti hasilnya meningkat," kata Emil. 

Sebelum disrupsi digital, kata dia, konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia sulit diwujudkan. Arus urbanisasi pun sulit ditekan karena warga desa menganggap, dari sisi pendapatan dengan tinggal di kota lebih baik dibandingkan di desa.  "Sebelum disrupsi digital konsep tersebut sulit diwujudkan, maka banyak yang hijrah karena menganggap hidup di kota lebih baik," kata Emil. 

Namun, kata dia, di era digital saat ini, konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia relevan dan mudah dilakukan. Apalagi warga desa kini umumnya juga memiliki telepon pintar yang bisa dijadikan alat berjualan.  "HP ( handphone ) itu sekarang bukan alat komunikasi saja, melainkan sudah menjadi alat produksi, asal ada kemauan dan dukungan dari kadesnya," katanya.

Selepas acara peresmian Kantor Desa Cinta, Kang Emil bersama Bupati Garut dan Kapolda Jabar menyerahkan ratusan paket sembako kepada anak yatim dan jompo se-Kecamatan Karangtengah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement