Senin 22 Aug 2022 17:28 WIB

Dinkes: Tiga Warga DKI Kontak Erat dengan Kasus Pertama Cacar Monyet, tak Alami Keluhan

Ketiga warga yang kontak erat dengan pasien cacar monyet tak alami keluhan kesehatan.

Seorang dokter menunjukkan luka di tangan pasien yang disebabkan oleh cacar monyet di rumah sakit Arzobispo Loayza di Lima, Peru, Selasa, 16 Agustus 2022. Tiga warga DKI memiliki kontak erat dengan pasien pertama cacar monyet di Indonesia. Ketiganya dilaporkan tidak mengalami keluhan kesehatan.
Foto:

Masa inkubasi

Pakar penyakit menular di University of California, Davis Medical Center di Amerika Serikat, Sarah Waldman MD, mengatakan, infeksi cacar monyet dapat dimulai lebih cepat daripada yang disadari orang terinfeksi. Namun, masa inkubasi virus lebih lama dari flu atau varian omicron dari virus penyebab Covid-19.

photo
Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)

Bila flu atau Covid-19 akibat infeksi omicron membutuhkan rata-rata dua atau tiga hari, virus penyebab cacar monyet lebih lama dari itu.  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masa inkubasi cacar monyet antara 6-13 hari dan terkadang hingga 21 hari.

Hanya saja, data menunjukkan masa inkubasi dapat lebih pendek. Waldman merujuk sebuah penelitian pada bulan Juli mengatakan, masa inkubasi rata-rata tujuh hari.

"Selama periode ini, seseorang yang terkena cacar monyet tidak akan tahu mereka sakit," kata Waldman, seperti dikutip dari Health, Ahad (21/8/2022).

Mayoritas pasien atau sekitar 60 persen akan mengalami semacam gejala pilek atau flu pada awalnya. Pada beberapa kasus, pasien mengalami nyeri, merasa tidak enak badan, dan sedikit kehilangan nafsu makan, menurut pakar penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, William Schaffner MD.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencantumkan gejala umum lain cacar monyet seperti pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk. Menurut Schaffner, meskipun antara satu orang dan lainnya dapat mengalami cacar monyet secara berbeda, gejala seperti flu akan hilang dalam beberapa hari.

Setelahnya, mereka mungkin mulai melihat ruam atau lesi bermunculan. Namun, CDC menyatakan, beberapa orang mungkin mendapatkan ruam atau lesi terlebih dahulu, diikuti oleh gejala lain. Sementara orang lainnya mungkin hanya mengalami ruam.

Lesi cacar monyet

Selama dua sampai empat pekan setelah masa inkubasi awal, seseorang yang terinfeksi cacar monyet akan melihat lesi terbentuk pada tubuhnya. Menurut CDC, lesi pertama terbentuk di lidah atau di mulut. Namun, tidak semua infeksi cacar monyet termasuk tahap ini.

Tahap pertama lesi cacar monyet pada tubuh disebut tahap makula. Pada tahap ini, benjolan pada tubuh baru terbentuk, memerah atau berubah warna.

Setelah itu benjolan menjadi sedikit terangkat dan ini disebut tahap papula. Setelah lesi terangkat, akan terisi cairan bening dan menjadi seperti lepuh, yang dikenal sebagai tahap vesikular.

"Itu bukan jenis lepuh tipis yang didapatkan dari goresan di kulit atau cacar air," kata Schaffner.

Cairan bening di dalam lesi kemudian akan berubah menjadi buram atau kekuningan yang disebut umbilikasi dan ini masuk tahap pustula. Infeksi mulai sembuh segera setelah pustula mulai berubah menjadi koreng.

Proses ini dapat memakan waktu beberapa pekan, tetapi pada akhirnya kulit baru yang sehat akan tumbuh di bawah tempat lepuh berada dan keropeng akan terlepas. Pada titik ini, infeksi cacar monyet sudah berakhir.

Orang-orang paling berisiko menularkan virus ketika mereka memiliki lesi, lalu melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan orang lain, atau jika seseorang menginfeksi suatu benda lalu menularkan virus ke orang lain. Namun, jalur penularan utama tetaplah kontak erat langsung dengan penderita cacar monyet.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement