Jumat 19 Aug 2022 03:15 WIB

TNI akan Perkuat Pertukaran Informasi Maritim dengan Uni Eropa

TNI akan memperkuat kerja sama militer dengan Uni Eropa

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa akan memperkuat kerja sama militer dengan Uni Eropa melalui pertukaran informasi di bidang maritim menggunakan platform bernama IORIS atau Indo-Pacific Regional Information Sharing (IORIS).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa akan memperkuat kerja sama militer dengan Uni Eropa melalui pertukaran informasi di bidang maritim menggunakan platform bernama IORIS atau Indo-Pacific Regional Information Sharing (IORIS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa akan memperkuat kerja sama militer dengan Uni Eropa melalui pertukaran informasi di bidang maritim menggunakan platform bernama IORIS atau Indo-Pacific Regional Information Sharing (IORIS).

"Nanti Pak Sylvain (Militer Advisor European Union) siapkan bahan paparan untuk CRIMARIO (Critical Maritime Routes on the Indian Ocean) ini, nanti saya hadirkan semua yang harus terlibat. Mulai tahun ini pun saya siap," kata Andika dalam pertemuan dengan Military Advisor European Union Colonel Sylvain Louvet, dipantau dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jakarta, Kamis (18/8/2022).

CRIMARIO merupakan sebuah proyek yang didanai oleh Uni Eropa yang memiliki fokus pada bidang maritim. Melalui CRIMARIO, terdapat sebuah platform bernama IORIS yang digunakan untuk berbagi informasi di bidang maritim, khususnya pada wilayah Indo-Pasifik.

Pertukaran informasi di bidang kemaritiman ini diharapkan dapat bermanfaat bagi keamanan dan pertahanan Republik Indonesia.

Jenderal TNI Andika Perkasa menyambut baik berbagai kerja sama ini dan berharap bisa memberikan kesempatan bagi prajurit untuk dapat berinteraksi dengan perwakilan dari negara-negara Eropa dalam pertukaran pengetahuan dan berbagi pengalaman.

"Kerja sama dengan Uni Eropa memberikan kesempatan lebih luas bagi prajurit TNI dalam berinteraksi dengan negara-negara Eropa, untuk saling berbagi pengetahuan dan mengasah kemampuan," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Military Advisor European Union Colonel Sylvain Louvet menjelaskan program lainnya yang juga akan melibatkan Indonesia, seperti manajemen krisis, pertahanan siber, dan pemberantasan terorisme.

"Ada empat bidang, ada keamanan laut, keamanan siber, manajemen krisis, dan kontra-terorisme," kata Sylvain.

Pertemuan lanjutan terkait kerja sama ini akan memaparkan lebih rinci terkait program platform pertukaran informasi maritim dan kerja sama pertahanan siber sebagai bentuk kerja sama konkrit antara Indonesia dengan Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement