Menurut dia, setidaknya tercatat 15 etnis atau daerah di Indonesia yang menjadi pengusung proposal itu, yaitu Jawa, Madura, Bali, Sasak-Lombok, Sumbawa, Palembang, Jambi, Minangkabau, Banjar (Kalimantan Selatan), Kutai, Bugis, dan Toraja.
Keanekaragaman keris di Indonesia, ujar dia, mendorong kegiatan JIHF 2022 mengambil tema "Keris Jogja dan Nusantara, Identitas Bangsa dalam Keberagaman".
"Fungsi dan peranan nilai penting keris secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi peradaban yang terus berkembang. Upaya-upaya untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan nilai penting keris bagi peradaban yang lebih baik menjadi sangat penting," kata dia.
Untuk melestarikan warisan budaya keris, baik kandungan nilainya maupun keragaman hasil karya keris, menurut dia, JIHF 2022 bakal dibuka dengan peresmian Grha Keris Yogyakarta oleh Sultan HB X.
Berikutnya diikuti dengan webinar, pameran serta bursa keris, lomba menggambar keris, lomba foto keris, serta lomba warangka keris. "Aplikasi dan implementasi nilai-nilai penting keris akan memberikan kontribusi yang penting bagi pemajuan peradaban di era globalisasi sekarang ini," kata dia.