REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Para pecinta alam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) berencana melakukan pengibaran sebanyak 77 bendera merah putih di Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, pada 17 Agustus 2022. Pengibaran 77 bendera merah putih itu dilakukan untuk memeringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Pegiat FKPAT, Ruhimat Maos, mengatakan, kegiatan itu akan dilakukan selama dua hari, yaitu Selasa (16/8/2022) dan Rabu (17/8/2022). Para pecinta alam akan berkemah di Gunung Galunggung, kemudian akan melakukan upacara peringatan Hari Kemerdekaan dan mengibarkan 77 bendera merah putih pada Rabu pagi.
"Kami memang berencana melakukan pengibaran sebanyak 77 bendera merah putih di Gunung Galunggung. Dalam kegiatan itu, diperkirakan akan ada lebih dari 1.000 orang yang hadir dari pada pecinta alam," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (12/8/2022).
Menurut Ruhimat, kegiatan pengibaran bendera di Gunung Galunggung itu merupakan agenda rutin yang selalu dilakukan FKPAT. Namun, kegiatan itu tak bisa dilaksanakan di Gunung Galunggung dua tahun terakhir karena adanya pandemi Covid-19. Pada tahun lalu, FKPAT melakukan pengibaran bendera di Situ Gede Kota Tasikmalaya, lantaran kawasan Gunung Galunggung ketika itu belum dapat dijadikan tempat berkemah. "Ini kami adakan kembali karena sekarang Gunung Galunggung sudah bisa untuk menginap," kata dia.
Melalui kegiatan itu, Ruhimat mengatakan, pihaknya ingin kembali mengajak masyarakat untuk makin peduli lingkungan. Apalagi, saat ini kondisi Gunung Galunggung terdapat beberapa titik yang mengalami kerusakan akibat tambang. "Dengan momen ini, kami ingin menggelorakan kembali agar semua lebih peduli lingkungan," kata dia.
Sementara itu, Site Manager Gunung Galunggung, Sumarsono, mengatakan, pihaknya telah menerima informasi terkait rencana kegiatan tersebut. Berdasarkan informasi yang diterimanya, akan ada lebih dari 1.000 orang yang akan melakukan pengibaran 77 bendera di Gunung Galunggung.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah mengizinkan kegiatan itu untuk dilaksanakan. Jumlah peserta yang diperkirakan akan lebih dari 1.000 orang disebut bukan kendala. "Itu masih belum melebihi kapasitas. Sebab, dalam satu hari itu kami bisa menampung sampai 3.000 orang," kata dia.
Kendati demikian, Sumarsono mengaku telah menekankan penerapan protokol kesehatan kepada panitia penyelenggara kegiatan itu. Pasalnya, meski saat ini pengaturan terkait aktivitas masyarakat sudah diberi kelonggaran, pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. "Kami juga sudah koordinasi dengan Polsek dan Koramil untuk melakukan pengamanan kegiatan itu," kata dia.