REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menjajaki pengadaan armada angkutan kota (angkot) yang sekarang dikenal Mikrotrans bertenaga listrik di Jakarta. Pengadaan Mikrotrans tersebut melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan penyedia minibus listrik DFSK, PT Bevos Auto Mandiri.
Direktur Teknik dan Digital Transjakarta M Indrayana dan Direktur Utama PT Bevos Auto Mandiri Hartono Kurniawan meneken MoU di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, Kamis (11/8/2022) sore WIB. Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor mengatakan, MoU merupakan bagian dari usaha perseroan dalam mengubah seluruh armadanya menjadi kendaraan listrik.
"Transjakarta secara bertahap akan mengelektrifikasi semua armada dari bus besar hingga mikrotrans. Ini bentuk keseriusan kami mencapai target elektrifikasi seluruh armada hingga 2030 mendatang," ujar Anang dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Mikrotrans listrik direncanakan menjalani uci coba di rute Tanah Abang-Kota (JAK 10) pada September 2022. "Diharapkan Mikrotrans listrik ini bisa menjadi kendaraan yang ditemui ketika keluar dari rumah hingga mengantar ke tempat tujuan (firts miles dan last miles) yang aman, nyaman dan tentu saja ramah lingkungan," kata Anang.
Armada Mikrotrans listrik produksi DFSK memiliki kapasitas baterai 42 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer (km). Proses pengisian baterai yang cepat, yaitu hanya 2,5 jam untuk sekali pengisian. Dengan begitu, angkot modern tersebut selain ramah lingkungan, juga irit pengeluaran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika