Kamis 11 Aug 2022 16:57 WIB

BI dan Disperindag Babel Gelar Operasi Pasar di Pangkalpinang

Operasi pasar ini sebagai antisipasi kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan pokok.

Warga membeli gula pasir (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi setempat menggelar operasi pasar. Kegiatan ini sebagai antisipasi kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan pokok di Kota Pangkalpinang.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Warga membeli gula pasir (ilustrasi). Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi setempat menggelar operasi pasar. Kegiatan ini sebagai antisipasi kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan pokok di Kota Pangkalpinang.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi setempat menggelar operasi pasar. Kegiatan ini sebagai antisipasi kenaikan harga berbagai jenis kebutuhan pokok di Kota Pangkalpinang.

"Selain menggandeng BI Babel, kami juga bekerja sama dengan tujuh distributor penyedia bahan pangan pokok dalam operasi pasar yang digelar di Terminal Selindung Baru hari ini," kata Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Bangka Belitung Yanuar di Pangkalpinang, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga

Selain menggelar operasi pasar, pada kesempatan itu juga dibuka pelayanan penukaran uang yang dilayani gerai BI, sosialisasi pemakaian QRIS dan Cinta Bangga Paham Rupiah.

Menurut Yanuar, kegiatan operasi pasar dilakukan sebagai salah satu strategi Pemprov Babel dan Bank Indonesia dalam upaya menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat, di tengah kenaikan harga pada beberapa komoditi barang kebutuhan pokok yang terjadi saat ini.

Ia menegaskan, operasi pasar ini merupakan salah satu langkah nyata bentuk kepedulian Pemprov Babel dalam mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga khususnya barang kebutuhan pokok.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Babel Budi Widihartanto mengatakan operasi pasar merupakan wujud komitmen bersama dalam menjaga ketersediaan pasokan kebutuhan komoditas di Babel dan dalam upaya stabilisasi harga untuk menjaga terjadinya inflasi pangan di Babel.

"Tim Pengendali Inflasi Daerah Babel mengimbau kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan dan tidak perlu belanja berlebihan," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak panik dan selektif dalam menanggapi isu-isu komoditas yang beredar di lapangan. Karena pemerintah akan terus bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah akan menjaga kebutuhan pasokan dan harga yang dapat diterima masyarakat Babel.

"Saya berharap warga yang hadir dalam kegiatan itu bisa menjadi agen di lingkungan sekitar untuk menerapkan belanja bijak sehingga dapat mendukung capaian realisasi harga yang stabil," katanya.

Sub Koordinator Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Disperindag Babel Achmad Fajri menjelaskan, operasi pasar menyediakan berbagai kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau.

"Memang ini untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pangan sehari-hari dengan harga murah, kami juga telah berkoordinasi dengan BI dan distributor agar bisa menjual barang lebih terjangkau dibandingkan harga di pasar," ujarnya.

Tujuh distributor yang terlibat dalam kegiatan itu, yaitu PT. Rangkai Mas Abadi, Hypermart Pangkalpinang, Bulog Divisi Regional Bangka Pangkalpinang, CV. Sumber Alam lestari, Fiesta dan H. Awi serta CV. Menara Nusantara Persada.

"PT. Rangkai Mas sendiri telah menyiapakan beras, Hypermart minyak, kecap, dan Bulog Pangkalpinang itu, sedangkan H. Awi menjual bumbu-bumbu dapur, seperti cabai besar, cabai kecil dan makanan siap saji," katanya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement