REPUBLIKA.CO.ID., BANDUNG -- Polisi tengah mendalami peran seorang pria berinisial S yang diamankan di Muara Angke Jakarta Utara terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang. S diketahui berada di lokasi peristiwa pembunuhan yang terjadi Agustus tahun 2021.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan penyidik terus melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus pembunuhan di Subang. Pihaknya mendapatkan informasi bahwa terdapat seseorang yang berada di lokasi kejadian pembunuhan.
"Dari pengembangan tersebut kemudian didapatkan nama di nama nama tersebut akhirnya diperoleh informasi bahwa saudara S ini ikut dengan kapal ke Kalimantan dan dilakukan penelusuran kembali dan diperoleh informasi bahwa tanggal 2 Agustus akan berlabuh di sekitar Muara Angke," ungkapnya, Kamis (11/8/2022).
Ia menuturkan penyidik dan penyelidik lapangan melakukan koordinasi dengan Polsek di wilayah Muara Angke. Selanjutnya menunggu kapal tersebut datang pada 2 Agustus.
Terkait profesinya yang disebut sebagai anak buah kapal (ABK), ia mengatakan jika S naik ke kapal dan dapat dikatakan sebagai ABK. "Dia ikut di kapal, statusnya mungkin sebagai anak buah kapal tapi bukan anak buah kapal tetap, hanya ikut di kapal tersebut," katanya.
"Pada saat itu didapatkan seorang bernama S ini untuk dilakukan pendalaman karena diperoleh petunjuk bahwa yang bersangkutan berada di TKP saat kejadian," katanya.
Pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dengan status maupun keterlibatan dari orang tersebut serta alibi keberadaannya. Pihaknya tengah memperjelas dengan memeriksa yang bersangkutan. "Kita masih belum memperoleh data yang lebih detail lagi sehingga yang bersangkutan kita tetap jadikan sebagai saksi," katanya.
Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya belum bisa mengungkapkan hubungan S dengan korban termasuk apakah mengenal korban.
"Data ini kita tidak ekspos ya karena ini bagian dari informasi yang dikecualikan untuk tidak diekspos tapi kita tetap melakukan pendalaman untuk mengklarifikasi alibi terkait dengan petunjuk yang diperoleh para penyidik," katanya.