REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Para perajin tahu dan tempe di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mencairkan subsidi harga kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram dari pemerintah. Total subsidi yang diterima disesuaikan dengan transaksi pembelian kedelainya.
"Besaran uang pengganti harga jual kedelai yang diterima masing-masing perajin tahu tempe memang berbeda-beda. Tercatat ada yang mendapatkan Rp1 juta dan paling besar bisa mencapai Rp30 juta," kata Manajer Primkopti Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf di Kudus, Rabu (10/8/2022).
Semua itu disesuaikan pembelian kedelai setiap harinya dengan menyesuaikan kebutuhan bahan baku untuk memproduksi tahu maupun tempe.
Ia memastikan ketika ada yang berupaya curang, maka mudah diketahui karena pembelian kedelai dari masing-masing perajin tahu maupun tempe sudah tercatat sebelumnya.
"Ketika pembeliannya ada lonjakan yang terlalu signifikan dan cenderung tidak wajar, tentunya akan ditanyakan kebutuhannya. Terkadang memang ada perajin tahu maupun tempe yang skala besar membeli kedelai untuk kebutuhan selama sepekan sekaligus, sehingga belinya bisa banyak," ujarnya.
Misal, salah satu perajin tahu skala besar tercatat ada yang membeli kedelai hingga 3 ton untuk kebutuhan selama sepekan. Karena kebutuhan bahan bakunya sebelum ada bantuan juga tidak berbeda jauh, tentunya tidak dipermasalahkan.
Dari 169 perajin tahu tempe yang masuk di dalam anggota Primkopti Kudus yang didaftarkan, untuk sementara yang mencairkan sekitar 150-an perajin. Sedangkan pencairannya mulai dibuka pada Jumat (10/8/2022).
Program subsidi tersebut untuk mengganti selisih harga jual kedelai impor yang saat ini harganya masih tinggi sebesar Rp12.000/kg. Padahal, harga jualnya sebelumnya sempat turun menjadi Rp11.000/kg.
Suntono, salah satu perajin tempe mengakui belum mencairkan karena belum ada kesempatan.
"Setiap harinya saya membeli kedelai hingga 150 kilogram. Jika dijumlahkan sejak bulan April 2022 tentu juga cukup banyak, namun kepastiannya menunggu saat pencairan nanti," ujarnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah karena memberikan subsidi harga kedelai, terlebih sampai saat ini masih tinggi mencapai Rp12.000/kg.