REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menuturkan, percepatan dan perluasan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Jatim tidak boleh melemah. Khofifah mengungkapkan, hingga 7 Agustus 2022 tercatat tim vaksinator telah menyuntikka 635.050 dosis vaksin PMK yang meliouti tahap I dan II. Setara 63 persen dari total 1.003.300 dosis vaksin yang diterima Jawa Timur.
Khofifah berpesan agar kerja sama berbagai elemen masyarakat terus ditingkatkan dalam upaya memutus penyebaran PMK. Mulai dari level Babinsa, Babinkamtibmas hingga Kepala Desa. Jika ada informasi terkait kondisi ternak kurang sehat ua meminta segera dikoordinasikan dengan dinas peternakan atau otoritas veteriner terdekat.
"Jika ada yang belum vaksin, mohon segera dikomunikasikan dengan dinas peternakan, karena semua vaksin dari pusat langsung didistribusikan ke kabupaten/ kota," kata Khofifah, Senin (8/8/2022).
Khofifah mengklaim, dalam sepekan terahir jumlah ternak yang sakit maupun yang dipotong paksa akibat terpapae PMK sudah jauh menurun. Menurutnya, hal ini menandakan vaksinasi sudah menunjukkan efektivitasnya.
Khofifah melanjutkan, dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi PMK, Jawa Timur melibatkan seluruh tenaga kesehatan hewan yang ada di wilayah setempat. Total ada sebanyak 2.450 tenaga kesehatan hewan yang dilibatkan, yang terdiri dari 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner.