REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah truk yang mengangkut air minum kemasan terlibat kecelakaan di Jalur Gentong, tepatnya di Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Senin (8/8/2022). Truk tersebut diduga mengalami rem blong dan menabrak dua kendaraan lain dari arah berlawanan. Akibatnya, sebanyak dua orang meninggal dunia.
Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Tasikmalaya Kota, AKP Anaga Budiharso, mengatakan, terdapat tiga unit kendaraan yang terlibat kecelakaan. Kendaraan pertama adalah satu unit truk Mitsubishi Fuso berplat nomor D 8811 ON. Sementara dua kendaraan lainnya adalah Elf berplat nomor D 7952 AS dan Toyota Avanza berplat nomor Z 1759 UA.
"Ada dua orang yang meninggal dunia dan tiga orang luka-luka," kata dia di tempat kejadian perkara (TKP), Senin siang.
Berdasarkan laporan kepolisian yang diterima Republika.co.id, korban yang luka bertambah menjadi tujuh orang. Para korban luka itu masih menjalani perawatan di Puskesmas Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Sementara dua korban meninggal dunia dibawa ke RSUD dr Seokardjo Kota Tasikmalaya.
Anaga menjelaskan, kronologi kecelakaan itu bermula ketika truk yang dikemudikan Yusuf Irawandi (52 tahun) melaju dari arah Bandung menuju Tasikmalaya. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), kendaraan tersebut mengalami kegagalan dalam pengereman. Sementara kontur jalan menurun.
Alhasil, truk itu bertabrakan dengan kendaraan Elf dari arah berlawanan. Setelah itu, badan truk terguling dan menimpa kendaraan Toyota Avanza.
Korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan itu berada di dalam mobil Avanza. Keduanya masing-masing atas nama Dani (18) dan Gilang (18).
Salah seorang saksi mata di TKP, Rudi Hermawan (40), mengatakan, truk itu diduga telah mengalami rem blong saat masih berada di turunan pertama di Jalur Gentong. Menurut dia, sopir truk itu sempat meminta petugas parkir di lokasi itu untuk minggir.
"Dari atas sudah bilang awas-awas. Kayaknya mah sudah terasa remnya blong," kata lelaki yang biasa mengatur lalu lintas kendaraan di wilayah itu.
Sementara itu, kendaraan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung sedang padat. Sebab, terdapat kendaraan besar yang sedang menanjak, sehingga kendaraan lainnya mengantre.