Senin 08 Aug 2022 14:57 WIB

Persib Terseok-seok di Awal Musim, Dalih Pelatih Vs Tagar #RobertOut

Kondisi Persib saat ini berbanding terbalik dengan musim lalu.

Karakter harimau maskot Persib Bandung, Prabu, menghibur pemain muda Persib usai laga Liga Indonesia antara Persib Bandung melawan Madura United di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu (30/7/2022). Pada laga melawan Borneo FC, Ahad (7/8/2022), Persib kembali menelan kekalahan. (ilustrasi)
Foto:

Pengamat sepak bola, Mochamad Kusnaeni atau yang biasa disapa Bung Kus, menyebut Persib terlalu ketergantungan pada pemain kunci. Sehingga, ketika pemain tidak bermain dengan kondisi full team, Persib kewalahan untuk menghadapi lawan.

"Persib itu ketergantungan terhadap pemain kunci, karena Persib itu kalau mainnya full team, tapi kalau tidak full team penampilannya menurun dan kadang menurunnya jauh," kata Bung Kus.

Bung Kus mengakui kedalaman skuad Persib pun masih kurang. Menurutnya, kualitas pemain pelapis tidak cukup mampu menjaga kinerja tim ketika pemain utama berhalangan hadir.

Persib memang kehilangan beberapa pemain inti sejak masa pramusim. Bek tengah, Victor Igbonefo mengalami cedera patah tulang pipi dan striker Ciro Alves mengalami cedera patah tulang bahu.

"Pelatih tidak bisa memaksimalkan kualitas pemain yang ada, jadi sangat bergantung pada pemain utama, itu tidak bagus juga," kata Bung Kus.

"Pelatih harus bisa memaksimalkan semua pemain yang ada dalam skuad, jadi tidak boleh bergantung pada pemain utama, karena kompetisi kan panjang, peluang terjadinya pemain cedera ini sangat besar," kata Bung Kus, menambahkan.

Bung Kus menilai tim harus bisa segera melakukan perubahan sebelum terlambat. Caranya adalah dengan mengoptimalkan pemain yang dimiliki dan tidak menggunakan strategi yang sama.

"Bukan hanya materi pemain yang kurang dalam, tapi juga menurut saya kemampuan pelatih memaksimalkan pemain yang ada di bangku cadangan dan kemampuan pelatih mencari solusi ketika menghadapi situasi sulit juga kurang optimal," kata Bung Kus.

Legenda Persib, Yudi Guntara pun paham atas kekecewaan Bobotoh saat ini. Menurutnya, pelatih Persib Robert Rene Alberts yang sudah bergabung dengan tim sejak 2019 seharusnya paham dengan keinginan Bobotoh.

"Jadi sekarang apalagi sudah beberapa pertandingan, ya tentunya menurut saya wajar juga Bobotoh ingin menang, walau bagaimanapun ada keinginan Bobotoh pelatih Robert out," kata Yudi.

Diketahui, di media sosial sempat trending tagar #RobertOut. Tagar itu disertai kekecewaan para Boboboh atas hasil buruk Persib pada awal musim dan mendesak manajemen memecat pelatih Robert Rene Albert.

Yudi memahami, Persib belum menurunkan skuad terbaiknya karena banyaknya pemain cedera. Namun bukan berarti kehilangan beberapa pemain inti itu menjadi alasan Persib kehilangan banyak poin.

"Saya sudah menyampaikan bahwa skuad Persib saat ini kedalamannya sangat bagus, cuma bagaimana sekarang pelatih membentu atau membangun kekompakan tim," kata Yudi.

Yudi menyebut kunci kesuksesan sebuah tim adalah kekompakan. Menurutnya, Persib lebih bermain secara individu yang bisa berpengaruh pada pemain.

"Bermain secara individu itu akan membuat pemain kekalahan, kalau kelelahan akan rentan cedera, terbukti kan sudah terjadi pada Ciro, Beckham, David, Henhen dan juga Victor Igbonefo," kata Yudi.

Namun Yudi menilai desakan untuk pelatih mundur masih terlalu dini. Apalagi dengan kondisi tim yang belum lengkap tentu Persib belum memperlihatkan kekuatan terbaiknya.

"Kalau saya sebagai pelatih saya akan memasang pemain terbaik karena tuntutan Bobotoh sangat tinggi. Persib tim besar dan dituntut untuk bisa tampil maksimal dalam arti selalu menang," kata Yudi.

 

"Kalau suruh mundur sih menurut saya terlalu dini, cuma kembali lagi pada manajemen," kata Yudi.

 

photo
Kompetisi Liga 1 telah dijalankan dengan penuh harapan - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement