Ahad 07 Aug 2022 11:28 WIB

Dharmasraya akan Gelar Festival Pamalayu Edisi Kedua

Festival Pamalayu edisi kedua akan digelar Pemkab Dharmasraya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Dharmasraya akan Gelar Festival Pamalayu Edisi Kedua. Foto ilustrasi:  Foto udara pembangunan Masjid Agung Dharmasraya di Gunung Medan, Dharmasraya, Sumatera Barat, Senin (24/1/2022). Pembangunan sarana ibadah di tepi Jalan Lintas Sumatera dengan daya tampung 13 ribu jemaah dan diharapkan menjadi ikon baru kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi itu telah mencapai 90 persen lebih.
Foto: ANTARA/Wahdi Septiawan
Dharmasraya akan Gelar Festival Pamalayu Edisi Kedua. Foto ilustrasi: Foto udara pembangunan Masjid Agung Dharmasraya di Gunung Medan, Dharmasraya, Sumatera Barat, Senin (24/1/2022). Pembangunan sarana ibadah di tepi Jalan Lintas Sumatera dengan daya tampung 13 ribu jemaah dan diharapkan menjadi ikon baru kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi itu telah mencapai 90 persen lebih.

REPUBLIKA.CO.ID,DHARMASRAYA-- Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, akan menggelar Festival Pamalayu edisi kedua pada Agustus 2022 ini. Asisten II Pemkab Dharmasraya, Yefrinaldi, mengatakan Kegiatan ini bertajuk Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi karena berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Festival Pamalayu ini pertama kali diadakan pada 2019 lalu. Setelah itu, selama dua tahun tidak pernah lagi digelar karena terhalang pandemi covid-19.

Baca Juga

"Kali ini festival bertema Keselarasan Alam Raya. Festival Pamalayu Kenduri Swarnabhumi akan digelar pada 18-23 Agustus di Komplek Candi Pulau Sawah, Nagari Siguntur, Dharmasraya," kata Yefrinaldi, melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (6/8/2022).

Festival Pamalayu ini akan dibuka pada 18 Agustus 2022. Pada hari itu juga menurut Yefri, akan digelar kegiatan memasak makanan tradisional untuk memecahkan rekor MURI.

Mulai hari itu juga hingga 23 Agustus, digelar pameran artefak kuno dan produk UMKM. Artefak yang dipamerkan adalah temuan kuno di Dharmasraya yang merupakan koleksi BPCB Sumbar dan Museum Adityawarman.

Selanjutnya, pada 19-23 Agustus digelar kegiatan literasi yang terdiri dari seminar bertajuk ancaman kerusakan DAS Batanghari, seminar perkembangan kesenian di era digital, musikalisasi puisi serta lomba vlog dan esai.

Yefrinaldi menjelaskan sebanyak sembilan daerah yang masuk ke dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari akan terlibat dalam Kenduri Swarnabhumi. Di Provinsi Jambi, daerah yang berpartisipasi dalam festival ini adalah Kabupaten Batanghari, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Sarolangun, Merangin, Tebo, Bungo dan Kota Jambi.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement