REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ekspor nonmigas seperti hasil pertanian, hasil industri dan lainnya dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juni 2022 ketimbang bulan sebelumnya, mengalami peningkatan sebesar 27,21 persen, dari 2,66 miliar dolar AS menjadi 3,38 miliar dolar.
"Rinciannya adalah ekspor produk hasil pertanian naik 130,62 persen, yakni dari 0,44 juta dolar pada Mei menjadi 1,01 juta dolar pada Juni," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana.
Kemudian ekspor barang hasil industri naik sebesar 115,56 persen, dari 307,98 juta dolar pada Mei, naik menjadi 663,88 juta dolar pada Juni. Selanjutnya ekspor hasil tambang mengalami peningkatan 15,62 persen, yaitu dari 2,35 miliar dolar pada Mei menjadi 2,71 miliar dolar pada Juni.
Meskipun persentase kenaikan komoditas hasil tambang naik paling rendah, namun secara nilai memberikan andil paling tinggi terhadap ekspor Kaltim ke sejumlah negara pada Juni 2022.
Sementara peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada Juni terhadap Mei, terjadi pada lemak/minyak hewani atau nabati yang naik 395,41 juta dolar atau mencapai 1.326,82 persen. Ia juga mengatakan, ekspor nonmigas Kaltim periode Januari-Juni 2022 mengalami kenaikan 71,71 persen dibanding periode yang sama tahun 2021, peningkatan disumbang oleh meningkatnya ekspor barang hasil tambang sebesar 82,53 persen dan ekspor hasil industri sebesar 35,65 persen.
"Sepanjang periode Januari-Juni 2022, komoditas hasil tambang masih tetap menjadi andalan ekspor bagi Kaltim dengan peranan sebesar 75,50 persen," katanya.
Secara umum, katanya beberapa hari sebelumnya, ekspor Kaltim pada Juni 2022 naik 29,03 persen dibanding Mei 2022, yaitu dari 2,85 miliar dolar menjadi 3,68 miliar dolar. "Kenaikan disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan nonmigas, yakni ekspor migas naik 54,18 persen atau dari 191,61 juta dolar menjadi 295,42 juta, sedangkan ekspor nonmigas naik 27,21 persen atau dari 2,66 miliar dolar menjadi 3,38 miliar dolar," katanya.