REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, berencana membuat kawasan halal food station dengan nilai investasi senilai Rp300 miliar. Rencana itu melibatkan peneliti IPB dan pihak swasta sebagai sentral bahan pangan dan produk pangan organik di Jabodetabek.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat Anas Rasmana di Kota Bogor, Jumat (5/8/2022), mengatakan rencana tersebut tengah dalam proses penggodokan rencana induk atau masterplan oleh pihak IPB yang akan dihibahkan kepada Pemerintah Kota Bogor.
"Kami masih tunggu hibah masterplandari IPB. Setelah itu pemkot akan mengkaji terkait hukum dan sebagainya. Kita juga memberi masukan dalam masterplan itu," kata Anas.
Anas menyampaikan, lokasi halal food station di Kecamatan Bogor Selatan karena masih memiliki halal yang cukup luas dan asri. Termasuk di dalamnya kampung tematik, Kampung Durian Rancamaya.
Pengembangan kawasan tersebut, kata dia, ditargetkan mulai diawali pada tahun 2023. Di dalam kawasan halal food station tersebut akan ada berbagai bahan pangan organik yang memiliki kualitas cukup tinggi, begitupun juga produknya. Namun demikian, masih menurut dia, di sekeliling kawasan akan ada juga produk-produk UMKM binaan yang dijajakan di sana.
"Kawasan itu akan bagus menurut rencana, nilai investasinya juga cukup tinggi. Bukan hanya untuk Kota Bogor, tapi daerah sekitar juga," ujarnya.
Anas mengungkapkan angka investasi yang dikalkulasi diperkirakan mencapai sekitar Rp300 miliar, di mana jumlah tersebut diilai akan menarik investasi dari pihak swasta juga. Pihak IPB dan Pemerintah Kota Bogor akan memfasilitasi dari penelitian, inovasi bahan pangan dan hukum. Dengan kehadiran halal food station diharapkan ekonomi masyarakat dapat bangkit melalui ketahanan pangan.
"Semoga terlaksana agar masyarakat juga merasakan manfaatnya dan ekonomi Kota Bogor semakin berkembang," kata Anas Rasmana.