Jumat 05 Aug 2022 15:06 WIB

TransJakarta Kampanye STOP Pelecehan Seksual

TransJakarta bukan hanya fokus pada armada bus khusus, tetapi juga sistem lapor.

Ilustrasi. BUMD milik DKI PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengampanyekan STOP Pelecehan Seksual.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi. BUMD milik DKI PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengampanyekan STOP Pelecehan Seksual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMD milik DKI PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengampanyekan STOP Pelecehan Seksual. Kampanye ini merupakan upaya memberikan kenyamanan dan keamanan di dalam transportasi umum.

Direktur Operasi dan Keselamatan TransJakarta Yoga Adiwinarto menjelaskan, pengguna Transjakarta per hari mencapai kira-kira 700 ribu pelanggan sehingga berpotensi terjadinya pelecehan seksual di dalam kendaraan. "Karenanya kami mulai kampanye STOP Pelecehan Seksual sebagai langkah pencegahan,” kata Yoga di lokasi dimulainya kampanye STOP Pelecehan Seksual di halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

Dalam kampanye ini, TransJakarta bukan hanya fokus pada armada bus khusus. “Kami juga berfokus pada sistem lapor. Kami harap pelanggan juga sama-sama mengawasi pelanggan lain, dan kita harus berani speak up untuk membantu, dan berikutnya kalau seandainya jadi korban, berani melapor," Yoga.

Ia menjelaskan bahwa saat ini perusahaan telah membuka layanan pengaduan setiap saat (hotline) melalui nomor telepon 1500 102, atau bisa menghubungi akun Twitter @PT_Transjakarta, atau bisa juga melakukan aduan langsung dengan melaporkan kejadian pelecehan kepada petugas ketika menjadi saksi atau korban pelecehan seksual. "Kami berkomitmen mendampingi korban dari penanganan sampai ke pelaporan. Dari TransJakarta mendorong stop pelecehan seksual. Kami juga memastikan semua petugas siap menangani dan mengawasi, kami juga menambah petugas di halte dan di bus sudah mulai melakukan pencegahan pelecehan seksual. Kita harus berani melapor berani melawan predator seksual," ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengapresiasi kampanye yang merupakan rangkaian kegiatan TransJakarta dengan Pemprov DKI untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di transportasi publik. "Untuk itu semua, tentu sosialisasi dan kampanye terus dilakukan. Hari ini kick off dari pelaksanaan kampanye yang akan ditindaklanjuti dengan pemasangan stiker untuk pencegahan atau upaya stop pelecehan seksual," bebernya.

Nantinya, seluruh halte TransJakarta bakal ditempel dengan stiker STOP Pelecehan Seksual yang disertai dengan informasi layanan pengaduan yang siap siaga. "Iya akan ada di TransJakarta dan kami juga sudah melakukan membuat edaran untuk seluruh operator bus di Jakarta untuk memasang stiker terkait dengan upaya pencegahan pelecehan seksual," ucapnya.

Selain kampanye STOP Pelecehan Seksual, PT TransJakarta juga berniat menambah 1.801 petugas layanan operasi (PLO) sebagai upaya memperkuat keamanan dan kenyamanan bagi penumpang. Pengadaan PLO juga merupakan upaya TransJakarta meminimalkan aksi pelecehan seksual. Nantinya para petugas diharapkan dapat membantu menangani apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement