Kamis 04 Aug 2022 14:28 WIB

Polisi Selidiki Peretasan Website Kejari Garut

Website Kejari Garut diganti tampilannya menjadi berisi kasus brigadir Y

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Upaya peretasan (Ilustrasi) Aparat kepolisian melakukan penyelidikan terkait peretasan situs web atau website milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut (Kejari-garut.go.id).
Foto: VOA
Upaya peretasan (Ilustrasi) Aparat kepolisian melakukan penyelidikan terkait peretasan situs web atau website milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut (Kejari-garut.go.id).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Aparat kepolisian melakukan penyelidikan terkait peretasan situs web atau website milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut (Kejari-garut.go.id). Penyelidikan peretasan itu akan dilakukan bersama dari tim Bareskrim Polri.

Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk penyelidikan kasus peretasan situs web tersebut. Pihaknya juga telah melakukan suspend terhadap situs web bersangkutan.

Baca Juga

"Jadi lidiknya sudah kami lakukan kerja sama dengan Bareskrim. Data-datanya akan kami berikan ke sana," kata dia, Kamis (4/8/2022).

Kendati demikian, polisi belum bisa memastikan pelaku peretasan tersebut. Namun, Kapolres memastikan pihaknya akan mencari tahu siapa pelaku peretasan itu.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, situs web kejari-garut.go.id masih diretas hingga Kamis siang. Tampilan situs web itu berubah menjadi berisi berita-berita mengenai perkara Brigadir Y.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Garut, Irwan Ganda Saputra, mengatakan, situs web itu diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab sejak Rabu sekitar pukul 12.00 WIB. Saat ini, tampilan situs web itu berubah menjadi berita terkait penanganan perkara Brigadir Y.

"Kejadian peretasan tersebut diupload oleh akun instagram hacker yaitu opposite.68890.bytes," kata dia, Rabu.

Menurut dia, setelah diketahui terjadi peretasan, tim IT Kejari Garut berupaya mengamankan data dalam situs web tersebut. Namun, saat ini situs web Kejari Garut masih belum pulih. Alhasil, situs web masih belum bisa melayani publik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement