REPUBLIKA.CO.ID, MERANGIN -- Polres Merangin melakukan penyelidikan atas tewasnya seorang pelajar SMP di Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (3/8/2022). "Pelaku sudah dititipkan di Polres Merangin, karena masih di bawah umur kami lakukan penanganan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA)," kata Kasat Reskrim Polres Merangin, AKP Indar Wahyu Dwi Setiawan ketika dikonfirmasi di Kabupaten Merangin, Rabu.
Baca: Jenderal AS dan Australia Anggap Latihan Garuda Super Shield 2022 Sangat Penting
Seorang pelajar SMP di Masuran Merangin bernama IR (13 tahun) meninggal dunia setelah mendapat tikaman dari kakak kelasnya J (14). Berdasarkan keterangan yang dihimpun kepolisian, terduga pelaku merupakan siswa pindahan dari Bengkulu. Saat ini, yang bersangkutan sudah diamankan Polres Merangin dengan penanganan khusus untuk terduga pelaku anak di bawah umur.
Ketua Lembaga Adat Desa Lembah Masurai, Yurani (65) mengatakan, insiden itu terjadi di lingkungan sekolah. Siswa yang meninggal tersebut dikenal sebagai anak yang baik. Hanya saja, ia tak mengetahui pasti bagaimana kronologi hingga terjadi penusukan. "Yang kami tahu anaknya baik, nggak neko-neko dan murid yang pintar, untuk persis kejadiannya belum tahu pasti karena di lingkungan sekolah," terangnya.
Korban diketahui meninggal pada Selasa sekitar pukul 14.00 WIB. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Kolonel Abunjani Bangko, Kabupaten Merangin, nyawa korban tidak tertolong. Salah seorang petugas ekstrakurikuler, Yuda Pitrade ikut mengantar korban ke rumah sakit. Dia mengaku, mendapat laporan pelakunya juga rekannya yang masih di bawah umur. "Tadi sudah diamankan oleh pihak kepolisian," katanya.
Namun, Yuda tidak mengetahui kejadiannya secara rinci peristiwa penusukan. Pasalnya, ia sedang berada di luar sekolah saat peristiwa terjadi. "Saya tidak tahu juga kejadian seperti apa, waktu kejadian saya sedang tidak di sekolah, saat kembali ke sekolah saya lihat murid sudah panik. Ada yang bilang ada yang ditusuk, habis itu langsung saya bawa pakai motor ke klinik," jelasnya.
Siswa yang diduga pelakunya langsung dibawa ke Polsek Masurai, untuk selanjutnya ditangani oleh Unit PPA Polres Merangin. Tentunya para tersangka mendapatkan pendampingan khusus karena usianya masih di bawah umur.