REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Internasional Supadio Kubu Raya Kalimantan Barat meningkatkan kepedulian terhadap keselamatan penerbangan dengan pencanangan Ramp Safety Campaign (RSC), Terminal Safety Campaign (TSC).
"Pelaksanaan RSC dan TSC ini memiliki maksud dan makna yang sangat luas, karena faktor keselamatan di penerbangan tidak hanya dilakukan satu intetitas saja (operator/bandar udara) melainkan juga bagian tugas dari pemangku kepentingan, baik kementerian/lembaga, sub instansi mau pun operator penerbangan," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah 1 Yusridon Gandoz di Sungai Raya, Rabu (3/8/2022).
Yusridon mengatakan, perwakilan dari Kementrian Perhubungan dan selaku Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah Satu, mempunyai 39 bandara yang harus diawasi. Ia menuturkan, untuk seluruh bandara di Kalbar saat ini semuanya beroperasi dengan baik dan paling banyak jumlah bandaranya.
Tentunya pengawasan yang dilakukan ini terkait dengan keselamatan dan pelayanan sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik. "Keselamatan penerbangan tidak dapat dikatakan saja, tapi harus dilakukan. Hal paling penting yang harus dilakukan adalah bagaimana kolaborasi ini bisa dilakukan dengan baik dan berkelanjutan," tuturnya.
Menurutnya, apa pun program yang akan dijalankan, tapi tidak diorganisir dan tidak dikoordinasikan, tentu tidak akan berjalan dengan baik. "Dengan kampanye keselamatan penerbangan ini merupakan komitmen kita untuk meningkatkan keselamatan pelayanan bandara di sisi udara maupun darat untuk kenyamanan bagi pengguna jasa Bandara Supadio," katanya.
Yusridon menilai, kampanye keselamatan ini menjadi perhatian utama dan budaya, yang sekaligus dapat menjamin keselamatan dan kesehatan bagi karyawan PT Angkasa Pura II, mitra kerja, mitra usaha dan pengguna jasa penerbangan. "Bagi PT Angkasa Pura II selaku perusahaan yang bergerak dalam industri jasa bandara, keselamatan penerbangan merupakan kepedulian dan faktor yang paling utama. Kenaikan jumlah pergerakan pesawat udara ataupun pergerakan penumpang dan bertambahnya bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II jadi tantangan dalam pengelolaan keselamatan penerbangan", ujarnya.