Selasa 02 Aug 2022 23:25 WIB

238 Personel Polisi Bantu Penanggulangan Bencana di Torue

Setiap satuan membantu dengan keahliannya masing-masing.

Warga berada di sekitar rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, empat orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian, serta puluhan rumah warga rusak.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Warga berada di sekitar rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, empat orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian, serta puluhan rumah warga rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIGI -- Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengerahkan 238 personel membatu upaya penanggulangan masa tanggap darurat bencana banjir bandang di Desa Torue. Personel terlibat operasi penanggulangan bencana merupakan gabungan dari masing-masing satuan Sabhara, satuan Lalulintas (Satlantas), satuan Intel, Reskrim, Satuan Narkoba dan Polairud, termasuk Bhabinkamtibmas.

"Setiap hari personel kami membantu warga membersihkan rumah dari sisa-sisa material lumpur. Kami juga bertugas menghimpun dan menyalurkan bantuan logistik dari institusi Polri," kata Kepala Bagian Operasi Polres Parigi Moutong, AKP Junus Achpah ditemui di Torue, Parigi Moutong, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga

Menurut dia, masing-masing satuan ditempatkan di sejumlah titik, Polairud misalnya, membantu operasi pencarian korban hilang bersama Basarnas dan unsur SAR lainnya. Satlantas melakukan pengamanan arus lalu lintas dan satuan lainnya melakukan pengamanan di sejumlah posko kemanusiaan serta membersihkan rumah dan fasilitas umum yang terdampak.

"Apa yang dilakukan Polri sebagai bentuk kepedulian untuk misi kemanusiaan dan mendukung langkah Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penanggulangan bencana," ujar Achpah.

Ia memaparkan, selama penugasan di lokasi bencana, pihaknya membangun koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak guna kelancaran penanganan pascabencana.

"Begitu pun sebelum penyaluran logistik, kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan BPBD guna menentukan sasaran supaya bantuan terdistribusi merata," kata Achpah.

Ia menambahkan, selain mendistribusikan logistik, Polri juga mendirikan posko kemanusiaan, posko kesehatan serta dapur umum guna membantu pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak. "Posko-posko di bangun institusi Polri berkat kerja sama Polres Parigi Moutong dan Polda Sulteng dalam mengemban tugas kemanusiaan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement