Selasa 02 Aug 2022 23:38 WIB

Basarnas Perpanjang Tiga Hari Pencarian Korban Banjir Bandang di Parigi Moutong

Tim SAR memperluas area pencarian korban banjir bandang Parigi Moutong.

Warga berada di sekitar rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, empat orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian, serta puluhan rumah warga rusak.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Warga berada di sekitar rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (29/7/2022). Banjir bandang yang terjadi pada Kamis (28/7/2022) malam tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, empat orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian, serta puluhan rumah warga rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIGI -- Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu memperpanjang operasi SAR pencarian korban banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah selama tiga hari. "Setelah genap kegiatan pencarian tujuh hari pada Rabu (3/8), operasi SAR diperpanjang tiga hari atas permintaan pemerintah setempat," kata Kepala Seksi Oeprasi Kantor SAR Palu Andi Sultan di Torue, Parigi Moutong, Selasa (2/8/2022).

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan upaya pencarian dengan mengerahkan seluruh unsur dan potensi SAR terlibat, namun hingga hari keenam pencarian empat korban yang hilang pada peristiwa banjir bandang di Parigi Moutong belum membuahkan hasil.

Baca Juga

Operasi hari keenam korban banjir, tim SAR memperluas area pencarian. Penyisiran dimulai dari reruntuhan bangunan dan muara Sungai Torue, hingga pesisir pantai Kecamatan Sausu pada arah selatan.

Sedangkan penyisiran bagian Utara, pencarian hingga perbatasan Kota Parigi, ibu kota Kabupaten Parigi Moutong menggunakan perahu karet dibantu perahu nelayan setempat. "Kami membagi tiga grup/SRU dalam proses pencarian. Operasi SAR juga didukung dengan alat deteksi khusus Aqua Eye namun belum menunjukkan tanda-tanda," ujar Andi.

Operasi SAR, didukung sejumlah sarana dan prasarana diantaranya tiga perahu karet, alat selam dan alat deteksi khusus Aqua Eye serta 245 orangdari tim SAR gabungan.Tim SAR terlibat terdiri dari 11 personel Kantor SAR Palu, 4 personel Pos SAR Parigi, 3 personel Pos TNI-AL Parigi, 5 personel Polres Parigi, 12 relawan PMI, 10 personel BPBD Parigi, 4 personel BPBD Palu, 9 personel BPBD Poso, 17 relawan Tagana, 10 personel Pol-PP Parigi.

Kemudian 34 personel Brimob Polda Sulteng, 25 personel Brimob Poso, 11 personel Polisi Kehutanan, 3 personel Dokkes Polda Sulteng, 13 relawan BKKPA, 2 personel Polairud Polres Pari Moutong, 25 relawan Dinas Kesehatan Parigi Moutong, dan sejumlah relawan dari berbagai organisasi.

"Dengan kekuatan ratusan personel, kami berupaya semaksimal mungkin mengoptimalkan giat operasi," ujar Andi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement