REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan laporan terbaru terkait tujuh penyelenggara sistem elektronik (PSE) privat besar yang sudah diblokir Kementerian Kominfo. Kementerian Kominfo telah berhasil berkomunikasi dengan lima PSE yakni pengelola Yahoo, Paypal dan Valve Corp yakni Steam, CS GO, dan DOTA.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan akses terhadap keempat sistem elektronik yakni, Yahoo, Steam, CS GO, dan DOTA dilakukan normalisasi mulai Selasa (2/8/2022). "Akses terhadap keempat Sistem Elektronik tersebut telah dilakukan normalisasi sejak pukul 08.30 WIB hari ini. Pengguna secara bertahap mulai dapat mengakses layanan keempat PSE tersebut," kata Semuel dalam siaran pers yang disampaikan Juru Bicara Kementerian Kominfo, Selasa.
Selain itu, Semuel mengatakan, Kementerian Kominfo juga telah berhasil berkomunikasi dengan pihak Paypal. Pihak Paypal telah menyampaikan komitmen untuk melakukan pendaftaran dalam waktu dekat.
"Kami optimistis Paypal akan segera melakukan pendaftaran dalam waktu dekat," ujar Semuel.
Sementara, untuk Origin.com dan Epicgames belum ada update terbaru dari Kementerian Kominfo. Terakhir pada Senin (1/8/2022) dua PSE tersebut belum membalas komunikasi Kementerian Kominfo.
Origin.com dan Epicgames yang juga merupakan perusahaan asal Amerika Serikat, Kementerian Kominfo juga telah melakukan berbagai macam upaya untuk menjangkau PSE tersebut. Namun sampai saat ini, ketiganya juga tidak memberikan respon atas komunikasi dari Kementerian Kominfo.
Dalam hal ini, kata Semuel, Kementerian Kominfo juga meminta bantuan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta untuk memfasilitasi komunikasi dengan Yahoo yang bermarkas di Sunnyvale, Epicgame di North Carolina, dan Origins di Redwood City.
"Kami juga memohon bantuan kedutaan besar Amerika Serikat untuk berkomunikasi dengan PSE tersebut mengingat upaya komunikasi yang dilakukan oleh Kominfo selama ini dengan berbagai macam cara tidak mendapatkan tanggapan sama sekali," kata Semuel.