REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Akses jalur Jawa Barat bagian selatan kembali dibenahi. Pemerintah pusat, akan melakukan pelebaran jalan wisata Soreang-Ciwidey.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono, ada beberapa titik jalan arteri yang harus dilebarkan. Bahkan memerlukan pelebaran jalan hingga 25 meter. Salah satunya, jalur Soreang-Ciwidey ini.
"Untuk kebutuhan anggaran, nilai pastinya ya kalau dilihat pembangunannya hampir 40 Km itu dikali perkilometernya Rp 20 miliar. Ini dari APBN," ujar Bambang.
Menurut Bambang, pelebaran jalan tersebut merupakan program pemerintah pusat. Saat ini, pusat telah menuntaskan detail engineering design (DED). "Rencananya tahapan pembangunan mulai 2023 mendatang," kata dia.
Pelebaran jalan ini, kata dia, melengkapi jalan di jalur selatan yang sudah baik seperti Pangandaran dan Garut. Begitu juga Sukabumi, nanti akan meningkat termasuk Kabupaten Bandung.
"Kalau akses jalan sudah bagus, maka akan memberikan keinginan untuk investor mengembangkan Jabar Selatan," katanya.
Pelebaran jalan tersebut, kata dia, dapat mencapai 25 meter dan terjadi di beberapa titik saja untuk memperbaiki geometri jalan. Karena, di jalur selatan ini banyak kelokan yang sempit dan membuat pengendara tidak nyaman.
"Pastinya akan ada pembebasan lahan. Namun untuk anggaran kami belum mengetahui," katanya.
Bambang mengatakan, pihaknya pun akan mengakselerasi rencana pembangunan jalan tol Soreang-Ciwidey-Cidaun. Pihaknya, sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Cianjur maupun Kabupaten Bandung. Maka Pemkab harus membuat Pra FS disusul oleh Pra FS dari Pemprov Jabar yang nantinya diajukan pada pusat.
"Jadi untuk timelinenya itu pelebaran Jalan Soreang Ciwidey dulu kemudian diiringi dengan pengajuan jalan tol yang direncanakan 2034. Tapi kita soundingkan dari sekarang," katanya.