REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa berharap, peringatan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah menjadi momentum masyarakat untuk hijrah dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 menuju semangat baru. "Tahun baru, harapan baru dan semangat juga harus baru," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jumat (29/7/2022).
Tahun Baru Islam diperingati setiap 1 Muharram dalam penanggalan Hijriyah. Namun, untuk penanggalan masehi tahun ini jatuh pada 30 Juli 2022. Khofifah juga menyarankan, hendaknya tahun baru Islam kali ini dijadikan ajang introspeksi diri agar bisa lebih baik lagi ke depannya.
"Tinggalkan yang buruk, kurang baik, dan tidak produktif. Saatnya memperbaiki diri, serta jangan sampai tak ada perubahan berarti," ucap mantan menteri sosial tersebut. Baca: Beri Penghargaan Khofifah, Kemendagri Canangkan Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih
Khofifah menegaskan, tagline yang digunakan pada 2022 adalah 'Optimis Jatim Bangkit', yang mengandung makna rasa percaya diri bahwa mampu kembali bangkit berdiri dan berlari usai dihantam pandemi. Ketua Umum PP Muslimat NU itu menjelaskan, dalam Alquran Surat Al Insyirah, terdapat ayat yang memiliki arti "sesungguhnya setelah ada kesulitan akan ada kemudahan".
"Ayat itu diulang dua kali dalam surat tersebut. Ini sebagai bagian dari bangunan optimisme yang bisa kita lakukan, bahwa setelah kesulitan Insya Allah ada kemudahan," kata Khofifah. Menurut dia, semangat baru harus dilipatgandakan mengingat peringatan Tahun Baru Islam kali ini berdekatan dengan Bulan Kemerdekaan RI.