Jumat 29 Jul 2022 20:25 WIB

Wamenaker Dukung Penyerapan Tenaga Kerja Lewat Investasi di Morowali Utara

Pemkab mendorong realisasi investasi agar berdampak langsung pada kesejahteraan

Rep: rizky suryarandika/ Red: Hiru Muhammad
Pemkab Morowali Utara menandatangi nota kesepahaman dengan PT GNI di Kantor Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Foto: istimewa
Pemkab Morowali Utara menandatangi nota kesepahaman dengan PT GNI di Kantor Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Menteri ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menyoroti upaya pemerintah daerah dalam memperkuat daya serap tenaga kerja. Ia berpesan agar pemerintah daerah berinisiatif mendorong pelatihan dan penyerapan tenaga kerja lokal. 

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Morowali Utara dan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Afriansyah mendukung Pemkab Morowali Utara yang baru saja menandatangi nota kesepahaman dengan PT GNI di Kantor Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI. 

Baca Juga

"Hari ini kami menyaksikan MoU, mudah-mudahan pelatihan-pelatihan berbasis kebutuhan industri yang akan dikerjasamakan dapat mendorong tenaga kerja skill di daerah," kata Afriansyah dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Jumat (29/7/2022). 

Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi menyampaikan pihaknya mendorong realisasi investasi agar berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apalagi ia menyebut realisasi investasi di wilayahnya pada tahun lalu mencapai 248 persen dari target awal 4,8 triliun rupiah yaitu di angka 11 triliun."Ini karena banyak industri pertambangan yang masuk ke Morowali Utara," ujar Delis. 

Delis mengungkapkan tingginya nilai investasi mendorong pertumbuhan ekonomi Morowali Utara hingga di atas rata-rata angka nasional. Namun demikian, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran tidak turun secara signifikan. 

"Terdapat beberapa penyebab tidak berimbangnya investasi dan pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan masyarakat diantaranya penyerapan tenaga kerja lokal kurang maksimal dan migrasi tenaga kerja terlalu tinggi," ucap Delis. 

Menurut Delis, kerjasama antara pemkab Morut dan PT GNI diharapakan dapat menjadi jalan keluar untuk penyerapan tenaga kerja lokal. Terutama untuk tenaga kerja skill sehingga penurunan angka pengangguran dan kemiskinan bisa signifikan. 

"PT GNI telah membuka diri untuk memberikan perencanaan kebutuhan tenaga kerja dalam mendukung percepatan investasinya," sebut Delis. 

Oleh karena, Pemkab Morowali Utara menggandeng PT Total HR Indonesia sebagai mitra strategi dalam pelaksanaan program peningkatan kapasitas. Harapannya akan mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal dengan spesifikasi kemampuan tertentu. 

"Kami akan mendukung tidak hanya peningkatan kapasitas, namun juga menjembatani digitalisasi informasi pasar karja pasar kerja lokal agar dapat tergabung dalam ekosistem siapkerja sesuai visi 9 lompatan Kemnaker," ujar Direktur total HR Indonesia Aulia Febrina. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement