Senin 25 Jul 2022 15:50 WIB

PAN akan Rekomendasikan Bacapres Hasil Rakernas ke KIB

Rakernas PAN akan menghasilkan enam bakal calon presiden (bacapres).

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Komisi VIII  DPR RI Yandri Susanto.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengatakan bahwa partainya akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 26 Agustus mendatang. Salah satu agenda tersebut adalah menghasilkan enam nama bakal calon presiden (capres).

Enam nama itu akan menjadi rekomendasi PAN kepada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). “PAN tidak bisa mengusung sendiri, ya. tentu harus dikoordinasikan dengan KIB untuk dipadu padankan supaya bisa jadi pasangan calon," ujar Yandri di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (25/7/2022).

Baca Juga

Ia menilai, hal yang lumrah bagi partai politik untuk menjaring sosok-sosok potensial untuk diusung dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Harapannya, dengan adanya rekomendasi nama bakal capres, KIB akan lebih mudah menentukan pasangan capres yang akan diusung.

"Tentu banyak tokoh, oleh karena itu karena banyak tokoh perlu dibicarakan lebih lanjut. PAN siapa, Golkar siapa, PPP siapa, nanti akan ada titik temu dan kesepakatan," ujar Yandri.

Ia tak memungkiri nama Menteri BUMN Erick Thohir masuk ke dalam bursa bakal capres dari partainya. Bahkan, sosoknya selalu masuk dalam 10 nama usulan yang disampaikan oleh 34 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN.

Ia juga mengamini adanya kedekatan antara Ketua Umum   PAN Zulkifli Hasan dengan Erick Thohir. Bahkan, Menteri BUMN itu kerap datang dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh pihaknya.

"Mungkin luput di media bahwa Bang Erick sering datang ke PAN sebagai individu, sebagai menteri, di acara resmi atau tidak resmi sering, diskusi tentang kebangsaan dan ekonomi sering," ujar Yandri.

PAN akan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) pada 26 Agustus mendatang. Salah satu agendanya adalah mengumumkan enam nama kader potensial yang cocok untuk menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) rekomendasi PAN untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Sebelum itu, DPD PAN di tingkat kabupaten/kota akan mengusulkan 10 nama potensial untuk menjadi capres atau cawapres KIB. Setelah itu, 10 nama tersebut diberikan kepada pengurus tingkat DPW untuk dikerucutkan menjadi delapan nama yang kemudian akan diserahkan kepada DPP PAN.

Enam nama tersebut merupakan usulan PAN yang kemudian akan disodorkan kepada dua partai lain yang ada di KIB, yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Nantinya, ketiga partai akan berkomunikasi terkait nama yang akan diusung untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa pihaknya memiliki sejumlah kriteria dalam menyaring enam nama untuk menjadi capres atau cawapres. Kriteria paling utama adalah sosok yang nasionalis dan religius karena mengawal Indonesia membutuhkan moral agama dalam memimpinnya.

Kriteria kedua, enam nama yang dipilih telah memiliki rekam jejak yang baik dalam hal kepemimpinan. Baik lewat legislatif, seperti anggota DPR atau DPRD. Ataupun eksekutif, seperti kader yang pernah menjabat sebagai kepala daerah.

"Ketiga, ini kita berbicara presiden yang mungkin akan memimpin bangsa ini tidak hanya lima tahun, ini kita berbicara presiden yang akan menghantarkan bangsa ini memasuki babak baru di mana regenerasi akan terus berjalan. Karena itu calon presiden dari Partai Amanat Nasional yang akan diusulkan di koalisi haruslah yang berpihak pada kelanjutan generasi, visioner," ujar Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement