REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Provinsi Riau bulan Juni 2022 naik 94,93 persen jika dibandingkan dengan Mei 2022. Syamsuar menyebut nilai ekspor nonmigas pada Mei 2022 sebesar 826,58 juta dolar AS. Sementara pada pada Juni mencapai 1,88 miliar dolar AS.
"Selanjutnya ekspor migas pada Mei 2022 sebesar 205,81 juta dolar AS, sedangkan pada Juni 2022 sebesar 135,01 juta dolar AS," kata Syamsuar, Kamis (21/7/2022).
Ia menjelaskan total ekspor nonmigas dan migas pada Mei 2022 sebesar 1,03 miliar dolar AS sedangkan pada bulan Juni naik menjadi 2,01 miliar dolar AS.
Kemudian, untuk nilai impor Juni 2022 juga naik sebesar 44,77 persen jika dibandingkan dengan Mei 2022. Yakni impor nonmigas pada Mei 2022 sebesar 186, 44 juta dolar AS sedangkan Juni 2022 naik menjadi 273,72 juta dolar AS.
Berikutnya, untuk impor migas pada Mei 2022 sebesar 5,02 juta dolar AS dan Juni 2022 menjadi 3,47 juta dolar AS.
"Berdasarkan impor nonmigas menurut golongan barang harmonized system 2 digit disebutkan bahwa peningkatan impor nonmigas Juni 2022 terhadap bulan sebelumnya," ucap Syamsuar.
Masih terkait rilis data terbaru BPS,
jumlah persentase penduduk miskin di Provinsi Riau mengalami penurunan per Maret 2022 sebesar 6,78 persen dibandingkan per Maret 2021. Yaitu Maret 2022 jumlah angka miskin di Provinsi Riau 485,03 ribu jiwa sedangkan Maret 2021 berjumlah 500,81 ribu jiwa.
"Garis Kemiskinan bulan Maret 2022 di Provinsi Riau tercatat sebesar Rp.605.912/kapita/bulan. Dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan (GKM) 72,87 persen dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) 27,13 persen," kata Syamsuar.
Untuk persentase masyarakat miskin di Provinsi Riau terendah ke enam di Pulau Sumatera. Dengan rincian terendah pertama di Bangka Belitung 66,28 jiwa, Kepulauan Riau 151,68 jiwa, Jambi 279,37 jiwa, Bengkulu 297,23 jiwa, Sumatera Barat 335,21 jiwa dan disusul Provinsi Riau 485,03 jiwa.