REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung segera mengoptimalkan peran kartu tani agar nantinya bisa berperan juga menjadi marketplace yang menjual produk petani di daerah."Ke depan akan dicoba tidak hanya memperbaiki dari sisi penyaluran pupuk melalui aplikasi, tetapi juga akan dibuat marketplace khusus memasarkan produk petani Lampung," ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, di Bandarlampung, Rabu (20/7/2022).
Ia mengatakan, melalui pembentukan marketplace petani, maka hasil panen petani akan lebih mudah untuk dipasarkan."Marketplace petani ini rencananya akan menampung hasil panen petani. Jadi panen mereka tidak hanya dipasarkan di lokal Lampung saja, tapi bisa lebih luas ke seluruh Indonesia," katanya.
Menurut dia, penjualan hasil panen petani secara digital ini dapat menjaga harga produk pertanian di pasaran menjadi lebih baik dan stabil."Harga produk pertanian Lampung dengan adanya wadah penjualan secara digital dan terintegrasi tersebut bisa lebih baik, dan konsumen bisa dapat harga lebih murah karena margin pemasaran dapat dipotong," ucapnya.
Dengan adanya sinergi manfaat tersebut, lanjut dia, maka daerah bisa memperkenalkan secara luas produk pertanian Lampung agar dikenal secara nasional."Jadi hasil panen petani ini tidak ada yang tidak terjual, jadi efisiensi untuk penyerapan hasil panen ini akan terus dilakukan agar petani sejahtera dan masyarakat bisa mendapatkan komoditas dengan harga yang relatif terjangkau," katanya.