REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengundang Bank Indonesia (BI) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menampung para pedagang kaki lima (PKL) yang direlokasi dari kawasan Kota Tua sebagai bagian dari program revitalisasi.
"Kemarin kita sudah merapatkan, dan mengundang BNI dan Bank Mandiri supaya mengakomodir para PKL yang berada di areanya. Kita undang. Tinggal tindak lanjutnya kita akan bersurat. Mereka memberikan respons positif," ujar Camat Taman Sari Agus Sulaeman saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/7/2022).
Pemkot Jakbar meminta Bank Mandiri memperbanyak kantinnya untuk bisa menampung para PKL, sedangkan BNI memiliki lahan untuk menampung para PKL. Sedangkan BI, katanya, sejak lama sudah memiliki perencanaan untuk menampung para PKL.
"Artinya permintaan kita direspons positif oleh mereka," kata Agus.
Agus mengatakan Pemkot Jakbar terus berkoordinasi dengan BUMN-BUMN yang berada di sekitar Kota Tua. Sebelumnya, Pemkot Jakbar menyiapkan dua lokasi untuk relokasi PKL Kota Tua yakni di lokasi binaan (lokbin) Kota Intan dan di gedung Cipta Niaga.
Sejauh ini, 272 PKL sudah setuju untuk pindah ke kawasan Kota Intan dan 41 PKL bersedia dipindahkan ke kawasan Cipta Niaga. Camat Taman Sari Agus Sulaiman mengimbau PKL lainnya bersedia pindah ke lokasi-lokasi binaan agar pusat kuliner Kota Tua bisa terpusat di satu titik.
"Keuntungan yang diterima PKL antara lain bisa berjualan dengan aman, nyaman dan dipastikan akan ramai karena tempat parkir kendaraan juga akan terpusat di Kota Intan," katanya.